Lihat ke Halaman Asli

W. Bintang

Variety Writer

Fakta Ikan Buntal, Hewan Eksotis yang Membawa Toksin Berbahaya

Diperbarui: 29 Juni 2021   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikan buntal terlihat menggemaskan ketika mengembang, namun dia mengandung potensi bahaya (shutterstock via kompas.com)

Kasus keracunan ikan buntal di Nusa Tenggara Timur mengingatkan kita kembali bahwa ikan buntal memiliki senjata mengerikan di balik bentuknya yang bisa dibilang cukup menggemaskan.

Ikan buntal (juga dikenal sebagai puffer, fugu, bok, blowfish, globefish, swellfish, balloonfish, atau sea squab) merupakan ikan yang ditemukan di perairan laut tropis dan subtropis, tapi beberapa spesies hidup di air payau bahkan air tawar.

Ikan buntal memiliki tubuh panjang dan meruncing dengan kepala bulat. Beberapa spesies memiliki warna cerah untuk "menginformasikan" racun yang dimilikinya.

Kendati demikian, ada juga ikan buntal dengan warna pucat atau samar untuk berbaur dengan lingkungan mereka.

Mereka adalah ikan tanpa sisik dan biasanya memiliki kulit kasar hingga runcing. Semuanya memiliki empat gigi yang menyatu menjadi bentuk seperti paruh.

Mengapa Ikan Buntal Berbahaya

Ikan buntal dikenal sebagai perenang yang kikuk.

Untuk menghindari predator, puffer mengisi perut elastis mereka dengan sejumlah besar air (dan kadang-kadang udara) dan meledakkan diri hingga beberapa kali ukuran normalnya.

Beberapa spesies ikan buntal juga memiliki duri di kulitnya untuk menangkal predator.

Baca juga: "Ikan Buntal, Racunnya Lebih Kuat dari Sianida" oleh Budi Santoso

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline