Lihat ke Halaman Asli

W. Bintang

Variety Writer

Kenali Badai Sitokin, Masalah Medis yang Dialami Raditya Oloan

Diperbarui: 7 Mei 2021   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raditya Oloan bersama Joanna Alexandra. Raditya berpulang setelah sebelumnya mengalami badai sitokin (instagram @joannaalexandra/kompas.com)

Suami artis peran Joanna Alexandra, Raditya Oloan, meninggal dunia pada Kamis (6/5/2021) pukul 18.13 WIB. Sebelum meninggal dunia, Raditya Oloan diketahui mengalami kondisi badai sitokin (cytokine storm).

Sindrom badai sitokin mengacu pada sekelompok kondisi medis terkait di mana sistem kekebalan menghasilkan terlalu banyak sinyal peradangan, terkadang menyebabkan kegagalan organ dan kematian.

Badai sitokin tidak dianggap sebagai penyakit itu sendiri, melainkan masalah medis serius yang dapat terjadi karena beberapa masalah mendasar yang berbeda.

Kadang-kadang juga disebut sindrom pelepasan sitokin, CRS, atau hanya badai sitokin, badai sitokin semakin mendapat perhatian karena pandemi COVID-19.

Meskipun kita belajar lebih banyak setiap hari, badai sitokin tampaknya setidaknya menjadi penyebab beberapa orang mengembangkan gejala yang mengancam jiwa dari COVID-19, kondisi medis yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2.1.

Baca juga: "Badai Sitokin dan Covid-19, Saat Sistem Imun Tidak Bekerja Seperti Semestinya" oleh Theodore Dharma

Apa Itu Badai Sitokin?

Secara umum, badai sitokin adalah rangkaian respons imun yang berlebihan yang dapat menyebabkan masalah serius.

Sistem kekebalan mengandung banyak komponen berbeda yang membantu Anda melawan infeksi.

Ini mencakup berbagai jenis sel yang berkomunikasi satu sama lain melalui molekul pensinyalan, yang dikenal sebagai sitokin.

Ada banyak sitokin berbeda yang menjalankan berbagai macam fungsi.

  • Beberapa membantu merekrut sel-sel kekebalan lain,
  • Beberapa membantu dengan produksi antibodi atau pensinyalan nyeri.
  • Beberapa membuat darah lebih mudah menggumpal.
  • Beberapa membantu menghasilkan peradangan, yang dapat membuat pembuluh darah lebih deras alirannya dibandingkan situasi normal.
  • Kelompok sitokin lain membantu mengurangi respons peradangan tubuh.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline