Lihat ke Halaman Asli

W. Bintang

Variety Writer

Kisah Galungan dan Kuningan, Upacara Penting Umat Hindu Bali

Diperbarui: 14 April 2021   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Galungan adalah satu dari upacara penting umat Hindu Bali. Berikut suasana perayaan di Pura Jagatnatha (2017)  [AFP/Sonny Tumbelaka via kompas.com]

Galungan adalah salah satu upacara terpenting dalam kalender Bali.

Apa yang membuat Galungan istimewa? Berikut penjelasannya yang disarikan dari Now Bali.

Anda akan tahu kapan Galungan akan datang beberapa hari, atau bahkan berminggu-minggu sebelum benar-benar tiba karena seluruh pulau dihiasi dengan ornamen religius yang glamor.

Yang paling menonjol adalah penjor, tiang bambu berhias sesajen, yang dipasang di pinggir jalan, di depan rumah dan toko.

Galungan adalah hari di mana para roh, terutama leluhur dan dewa, turun dari kediaman surgawi mereka dan mengunjungi Bumi.

Tanggal pasti dari hari baik ini dihitung berdasarkan 210 hari kalender Bali, dengan prosesi Galungan berlangsung selama 10 hari.

Galungan bisa dikatakan menyerupai Dia de los Muertos Meksiko, atau hari kematian, tetapi secara filosofis lebih mirip dengan Diwali India karena keduanya merayakan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).

Lantas, dari mana asal muasal Galungan?

Seperti semua upacara Bali yang baik, ada mitos, atau bahkan legenda yang terkait dengannya.

Sebenarnya ada dua cerita yang berhubungan dengan Galungan, tapi penulis akan membagikan cerita yang paling umum diterima.

Baca juga: "Penjor dan Pelaksanaan Hari Raya Galungan di Bali, Sebuah Catatan Ringan" oleh I Ketut Suweca

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline