Lihat ke Halaman Asli

W. Bintang

Variety Writer

Kenapa India Menghentikan Ekspor Vaksin Covid-19?

Diperbarui: 6 April 2021   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

India sebagai pemasok vaksin COVID-19 akan memprioritaskan vaksinasi domestik sebelum kembali mengekspor ke luar (Gerd Altmann/Pixabay)

India, salah satu produsen vaksin terbesar di dunia, telah memberlakukan larangan de facto pada ekspor vaksin karena berusaha memprioritaskan vaksinasi lokal di tengah gelombang besar infeksi yang dialami masyarakatnya.

Berikut translasi dari laporan oleh Stephanie Findlay, Michael Peel, dan Donato Paolo Mancini dari Financial Times beserta fakta relevan terkait progam vaksinasi yang dijalankan Indonesia dan dihimpun oleh kompas.com.

The Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar di dunia dan pemasok terbesar untuk program Covax internasional, telah diberitahu untuk menghentikan ekspor vaksin ke luar Indonesia dimana arahan ini dapat berlangsung selama dua hingga tiga bulan.

Gavi, aliansi vaksin internasional yang didukung PBB, segera memperingatkan bahwa kontrol tersebut akan berdampak langsung pada skema Covax, yang dibentuk dengan Organisasi Kesehatan Dunia (akronim: WHO) untuk memastikan distribusi global yang adil dari setidaknya 2 miliar dosis vaksin Covid-19 pada tahun 2021.

"Pengiriman vaksin Covid-19 ke negara berpenghasilan rendah yang berpartisipasi dalam fasilitas Covax akan menghadapi penundaan menyusul kemunduran dalam mendapatkan izin ekspor untuk dosis lebih lanjut. . . produk vaksin dari Serum Institute of India (SII) diharapkan akan dikirim pada Maret dan April, " kata Gavi dalam sebuah pernyataan.

Berita tentang kontrol ekspor - yang kemungkinan juga akan mempengaruhi pengiriman setidaknya dosis 5 juta ke Inggris - datang ketika para pemimpin Uni Eropa (UE) bersiap untuk pembicaraan pada hari Kamis mengenai pembatasan ekspor yang mereka usulkan sendiri.

UE, seperti India, adalah pusat produksi vaksin utama dan telah mengekspor jutaan dosis sementara program vaksinasi virus korona masyarakatnya sendiri masih tertinggal.

Menghadapi gelombang infeksi lain, UE dan India berada di bawah tekanan domestik untuk mengamankan pasokan lokal, tetapi pejabat kesehatan masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa pengendalian ekspor berisiko menimbulkan lebih banyak kerusakan dalam jangka panjang.

"(Pembatasan ekspor) sama sekali tidak perlu. Perlu ditekankan bahwa sama sekali tidak perlu bagi kita sebagai umat manusia untuk terjun ke perang mengamankan suplai vaksin untuk melawan pandemi ini. Kita semua akan menjadi pecundang (karena perang vaksin), "kata John Nkengasong, direktur Africa Centres for Disease Control and Prevention.

Afrika sangat bergantung pada penerimaan vaksin dari program Covax. "Tanpa meningkatkan akses ke vaksin, kami akan mengalami kesulitan... Nyawa akan hilang, "tambah John Nkengasong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline