Lihat ke Halaman Asli

W. Bintang

Variety Writer

Sisca Kohl dan Jebakan Narsis di Media Sosial

Diperbarui: 31 Maret 2021   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisca Kohl bisa viral karena punya formula konten tersendiri, namun paskah ditiru oleh brand? (sumber: tangkapan layar)

Selfie, filter, dan konten viral semakin akrab dengan kehidupan sehari - hari dengan kita dibiasakan untuk narsis di media sosial.

Selain untuk menghilangkan batas ruang dan waktu, media sosial juga menjadi semacam kolam untuk berkaca dan mengagumi dirinya sendiri, sama seperti yang dilakukan Narcissus dalam mitologi Yunani.

Ketika orang-orang berbagi di media sosial, banyak konten dirancang khusus untuk menunjukkan kepada orang lain betapa hebatnya dan menyenangkannya mereka --- postingan yang menunjukkan bahwa mereka penting.

Sisca Kohl menjadi populer setelah konten TikTok yang memamerkan kehidupannya menarik perhatian warganet Indonesia. Suara Sisca Kohl yang khas dalam mengiringi video yang menunjukkan sisi kehidupan yang jarang terjangkau masyarakat lalu trending dan dibicarakan.

Mengutip dari Twitter @dinikopi, formula kesuksesan Sisca Kohl dapat disimpulkan sebagai berikut:
Konten pamer harta + makanan atau alat masak yang unik dan bikin orang penasaran + suara yang unik + nada bicara yang konsisten + script yang powerful

Ketika orang lain ikut mengagumi apa yang anda tampilkan di media sosial dan mendulang pembicaraan, Anda bisa mengatakan bahwa diri Anda berhasil menampilkan diri di media sosial.

Buah Simalakama Konten Narsis

Persoalan lalu muncul untuk mentransformasikan perhatian atas konten narsis menjadi suatu keuntungan. Banyak orang salah mengira "suka" kepada konten yang telah dikeluarkan sebagai indikasi minat berkepanjangan.

Padahal, media sosial dengan ratusan juta penggunanya dapat mudah berpaling ke konten viral satu dan lainnya.

Di waktu yang sama, postingan yang viral akan mendatangkan mereka yang mencontoh dan coba ikut meraup keuntungan.

Pengguna media sosial dan brand bisa saja mengikuti formula Sisca Kohl untuk dapat viral, namun apakah konten narsistik tersebut dapat menarik massa untuk terus setia kepada mereka?

Sains telah menunjukkan bahwa sementara narsisme mungkin menarik pengikut pada awalnya, sifat tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menjaga pengikut itu dalam jangka panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline