Lihat ke Halaman Asli

Willibrodus Nafie

Doa Terbaik Adalah Melakukan Kebaikan

Hati Melayani dan Semangat Belajar Ketemu di Gunung Sampah

Diperbarui: 31 Oktober 2021   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasangan suami istri Juni Romamti Ezer Laumakani-Ragel Agustina Balelang saat mendatangi anak-anak muridnya/Foto Willi Nafie

Pada Jumat, 29 Oktober 2021, penulis mengikuti rutinitas pasangan suami istri bernama Juni Romamti Ezer Laumakani (Jhon) dan Ragel Agustina Balelang (Ragel). Berangkat dari Jl. Masjid Asolihin, RT01/RW06 Desa Pasir Angin, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat menuju kawasan Bantargebang, Bekasi.

Saat mendekati salah satu lokasi di sana, tepatnya dari jarak sekitar 10 meter tampak sekitar 15 anak usia dari 4 hingga 11 tahuh di sebuah halaman rumah sederhana milik warga, duduk bersila dibalut wajah gelisah di atas tumpukan tanah lembab beralaskan terpal tipis bekas berwarna silver.

Walau lokasi itu adalah salah satu titik dalam sepekan sekali berkumpul anak-anak untuk belajar. Namun tidak ada kursi apalagi meja belajar, kecuali berdiri tegak gunung sampah berketinggian ratusan meter yang membentengi mereka.

Ini adalah sebagian dari potret lokasi penampungan sampah akhir atau tempat pembuangan sekitar 6.500 ton sampah per hari dari seluruh wilayah Jakarta.

Lalat pun tak pernah berhenti membuntuti setiap truk sampah yang wara wiri di sana.
Walau ini adalah pemandangan biasa bagi anak-anak di sana, namun pasang mata mereka mengarah pada setiap kendaraan yang melintas, seakan menunggu atau menantikan sesuatu.

Benar, saat kendaraan kami mendekat suasana mendadak berubah riuh  "Ka Jhon, Ka Ragel" begitu teriakan anak-anak disebut berulang-ulang. 

Wajah mereka yang awalnya tampak gelisah berganti sumringah menyambut kedatangan dua sosok yang dikenal mereka sebagai guru.

Ya, Ka Jhon dan Ka Ragel sudah sangat akrab dengan anak-anak di sana.  Pasangan suami istri (pasutri) ini, sudah bertahun-tahun mendaulatkan diri untuk mengajar anak-anak di tempat pembuangan sampah Bantargebang. 

Ka Jhon mengajar musik sedangkan sang istri pelajaran umum termasuk Bahasa Inggris.

Ka Jhon-Ka Ragel menginjeksi ilmu pengetahuan yang mereka kuasai kepada anak-anak yang mayoritas orang tuanya bekerja sebagai pemulung itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline