Lihat ke Halaman Asli

William Lukman Djaja

Personal Branding

3 Bulan Dapat Berbicara Bahasa Asing?

Diperbarui: 5 April 2016   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin kita sering lihat iklan-iklan di sekolah bahasa asing, kursus bahasa asing khususnya yang menuliskan kalimat-kalimat pemasaran yang luar biasa menunggah hati saat di baca. 

"Lancar Berbicara Bahasa Dalam 3 Bulan"

Sungguh alangkah luarbiasanya slogan marketing ini. Mungkin sebagian dari kita skeptis dengan hal ini dan langsung menolak mentah-mentah hal ini, dan berpikir bahwa itu hal yang tidak mungkin bisa tercapai. Begitupun dengan saya dahulu. Karena, saya untuk bisa fasih dalam satu bahasa membutuhkan waktu tahunan untuk terus belajar dan hati kecil saya tidak terima bahwa seseorang mampu menguasai bahasa asing dalam waktu 3 bulan. 

Tapi, BAGAIMANA JIKA MEMANG HAL INI MUNGKIN DILAKUKAN? tetapi sebelum kita masuk lebih jauh, kita harus menyamakan pendapat mengenai apa yang di sebut dengan fasih berbahasa atau lancar berbahasa asing. 

Jika kita membandingkan dengan standar Eropa yaitu CEFR (Common European Framework of References), disana dijelaskan bahwa fluency itu di tahap C1 dan itu sangatlah tinggi, sebagai pembanding, C1 adalah IELTS 7,0-8,0. Terlalu teknis, betul? tetapi bagaimana jika kemampuan bahasa sesungguhnya tidaklah terbatas pada standar tersebut? 

menurut saya, seseorang di anggap fasih berbahasa adalah saat seseorang tidak lagi perlu untuk menerjemahkan suatu pendapat yang ingin mereka ungkapkan dari bahasa ibu mereka kepada bahasa yang ingin dituju. contohnya: dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. 

Kembali ke permasalahan di awal, apakah benar kita, manusia biasa, mampu untuk berbicara bahasa asing dengan lancar dalam waktu 3 bulan? menurut saya BISA! TETAPI!!! tidak dengan metode belajar kita yang kuno. 

Kita harus mengganti cara kita belajar dan menerima bahasa asing, menurut saya metode belajar kita di Indonesia khususnya sangatlah terpaku pada pembelajaran tata-bahasa dan latihan-latihan tiada akhir yang melelahkan. Sehingga, kita mungkin mampu untuk menuliskan semua aturan dalam berbahasa tapi tidak mampu untuk berhubungan dengan orang lain. 

Kita terkadang lupa tujuan utama seseorang belajar bahasa asing, kita tidak belajar bahasa ibu kita untuk lulus dalam pelajaran bahasa bukan? kita belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain disekitar kita. 

Sehingga, menurut saya tetap tata-bahasa perlu untuk kita pelajari tapi kita harus memperbanyak atau menaruh fokus lebih pada kemampuan berbicara kita. Jadi, berbicara dalam 3 bulan bukanlah sebuah misi yang mustahil dilakukan melainkan suatu hal yang sangatlah mungkin untuk di lakukan jika kita mau meluangkan waktu bersama dengan bahasa tersebut! 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline