Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan di bawah taktik Shin Tae-yong. Dulu, permainan timnas sering terasa lambat dan kurang kreatif. Namun, Indonesia mulai berani menerapkan taktik pressing dengan formasi 3-5-2 pada masa kini. Akhirnya, lawan sering panik dan membuat kesalahan dalam membangun serangan.
Sayangnya, bermain dengan intensitas tinggi menguras banyak stamina pemain. Bila tidak, permainan agresif justru hanya akan membuat tim nasional kesulitan dalam menjaga intensitas selama pertandingan.
Lalu, apakah pressing cukup baik dalam membawa Indonesia lolos kualifikasi?
Pengalaman di pertandingan sebelumnya menunjukkan bahwa Indonesia sering melakukan kesalahan di lini belakang saat menghadapi tim kuat seperti Vietnam atau Thailand. Celah lalu dimanfaatkan lawan dan berubah menjadi seri maupun kekalahan bagi timnas. Jadi, taktik timnas harus diperkuat lagi agar tidak meninggalkan ruang yang luas bagi lawan.
Indonesia saat ini punya banyak talenta muda yang menjanjikan. Gelandang seperti Marselino Ferdinan aktif menjadi pusat permainan tim. Lalu terdapat Rafael Struick yang dikenal dengan tembakan dan kecepatannya. Terdapat juga Martin Paes, kiper yang mampu menangkap bola dari segala arah.
Meski mereka bertalenta, pengalamannya di kompetisi internasional masih perlu diasah lebih dalam. Mayoritas pemain timnas masih bermain di liga domestik yang belum setara dengan liga-liga top Asia seperti J1 League (Jepang) atau K League (Korea).
Tentunya, kontribusi pemain naturalisasi seperti Jordi Amat dan Sandy Walsh sangat besar di timnas. Walau mereka berkontribusi besar dalam pertahanan timnas, integrasi mereka ke dalam tim belum sepenuhnya mulus. Terkadang, duo ini belum sepenuhnya selaras dengan pola permainan timnas.
Hal ini sangat wajar mengingat adaptasi membutuhkan waktu. Shin Tae-yong harus memadukan keduanya dengan pemain lainnya agar timnas menjadi tim yang solid.
Jadi, apakah Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026? Peluang pasti selalu ada, namun mimpi ini jelas bukan hal yang mudah tercapai. Timnas harus mampu menjaga keseimbangan antara pressing tinggi dan bertahan secara solid selama pertandingan. Selain itu, pemain muda timnas harus terus mendapatkan pengalaman di level internasional sehingga mereka bisa berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H