Lihat ke Halaman Asli

William Benito Purnama

Pelajar SMA Kanisius Jakarta

Proyek Willow Merusak Bumi

Diperbarui: 14 April 2023   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa itu Proyek Willow?

Proyek Willow atau Willow Project merupakan sebuah proposal dari sebuah perusahaan bernama ConocoPhillips untuk mengebor minyak dan gas di Alaska, Amerika Serikat. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menambah suplai minyak bumi dan bahan bakar yang sudah mulai menipis. Alaska sendiri memang sudah ditetapkan sebagai cadangan minyak nasional dan diperkirakan melalui proyek ini dapat dihasilkan 600 juta barel minyak. Selain dari menambah suplai minyak tentunya proyek ini dapat meningkatkan perekonomian di Alaska dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sana. Akan tetapi, permasalahannya adalah bahwa proyek ini akan membawa dampak yang sangat buruk bagi bumi. Padahal bumi sekarang ini sudah terdapat di dalam masa yang krisis.

Proyek Willow ini sangat berdampak negatif terhadap lingkungan dan dapat mengakibatkan perubahan iklim. Diperkirakan bahwa proyek pengeboran minyak ini dapat menghasilkan polusi sebanyak 9,2 juta metrik ton karbon dioksida setiap tahunnya yang di mana polusi tersebut setara dengan 2 juta mobil berbahan bakar fosil berada di jalanan, dan setelah 30 tahun dijalankannya proyek tersebut akan menghasilkan total 287 juta metrik ton karbon dioksida. Selain dari menyebabkan polusi, proyek Willow ini akan menyebabkan es-es di Kutub Utara meleleh semakin cepat setiap tahunnya karena Alaska juga termasuk merupakan daerah Arktik (Kutub Utara).

Dampak

Dampak atau akibat dari seluruh polusi dan kerusakan lingkungan yang dihasilkan oleh proyek pengeboran minyak di Alaska ini tentunya sangat banyak. Mulai dari besarnya polusi karbon dioksida yang dihasilkan akan menyebabkan udara yang sangat kotor dan tidak sehat yang justru akan menyebabkan seluruh makhluk hidup di bumi termasuk manusia terus-terusan sakit. Polusi karbondioksida juga akan menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang setiap tahunnya suhu bumi akan terus meningkat dan meningkat hingga menjadi sangat panas. Kerusakan lingkungan yang dihasilkan berupa mencairnya es-es di daerah Arktik akan berdampak pada rusaknya ekosistem dan habitat hewan-hewan Kutub Utara, sehingga mengakibatkan hewan-hewan tersebut punah, padahal kehidupan liar di daerah Arktik seharusnya menjadi sumber mata pencaharian bagi penduduk aslinya. Cairnya es-es pada Kutub Utara oleh karena suhu bumi yang semakin tinggi dan oleh karena proyek ini juga dapat mengakibatkan naiknya ketinggian permukaan air laut. Naiknya ketinggian permukaan air laut tentunya dapat menyebabkan erosi dan abrasi pantai, serta dapat meningkatkan resiko banjir di banyak kota, bahkan yang paling buruk adalah dapat menenggelamkan satu pulau. Jika seluruh es di Kutub sudah mencair maka kemungkinan bahwa seluruh daratan di bumi ini akan tenggelam.


 Oleh karena untuk menyelamatkan bumi satu-satunya solusi yang dapat mengatasi permasalahan Proyek Willow sejauh ini adalah dengan menolak diberlakukannya Proyek Willow. Kita sebagai warga negara biasa dapat berpartisipasi dengan melakukan gerakan penolakan Proyek Willow ini ataupun menandatangani petisi untuk membatalkan Proyek Willow ini. Banyak aktivis dan beberapa pihak dari Alaska sendiri menolak untuk diberlakukannya Proyek Willow. Beberapa pihak sudah meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk membatalkan dan melarang dilakukannya proyek ini. Tentunya menghasilkan uang yang sangat besar tidak berharga setara dengan keberlangsungan bumi dan seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya termasuk kita manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline