Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam melimpah, populasi manusia yang tinggi, dan juga memiliki kebudayaan yang beragam. Beragamnya budaya di Indonesia dapat dilihat dari banyaknya suku, ras, dan etnis. Budaya-budaya tersebut memiliki perbedaan yang mendasar yang dapat kita lihat dari segi tata cara mereka dalam melakukan sesuatu.
Seperti halnya orang-orang yang tinggal di Medan. Warga Medan asli adalah suku Batak. Namun, penduduk Medan juga terdiri dari suku : Jawa, Padang, Nias, dan Melayu. Suku-suku ini memiliki perbedaan antara sama lain, contoh dalam hal pernikahan. Pada pernikahan suku Batak, kedua mempelai diharuskan menggunakan ulos. Penggunaan kain tersebut, menandakan hormat kepada orang tua dan keluarga. Sedangkan, suku Nias dalam melaksanakan acara pernikahan berbeda dengan suku Batak. Dalam acara pernikahan suku Nias terdapat tradisi fataile. Yaitu balas kata dari keluarga pengantin yang bersangkutan. Balas kata itu berisi nasihat serta kisah cerita pengantin sebelum mereka menikah.
Hal tersebut merupakan sebagian kecil dari kebudayaan yang ada di Indonesia belum ditambah dengan adanya bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan alat komunikasi kedua setelah bahasa Indonesia. Kebanyakan memiliki kalimat dan pengucapan yang berbeda seperti kata mlampah dalam bahasa Jawa dan lala dalam bahasa Nias yang berarti jalan. Hal tersebut menunjukkan keberagaman bahasa daerah di Indonesia.
Selain itu, salah satu keberagaman budaya di Indonesia adalah pakaian adat, yaitu pakaian khas yang digunakan oleh masyarakat setempat. Contoh pakaian adat Nias adalah orahu. Sedangkan, di Batak masyarakatnya menggunakan ulos.
Lalu, senjata juga merupakan keberagaman kebudayaan dalam bidang peralatan. Bentuk dan fungsi senjata masing-masing daerah berbeda disesuaikan berdasarkan lingkungan sekitar daerah asal. Contoh dari keberagaman tersebut adalah Blewagari yang merupakan senjata tradisional Nias yang digunakan untuk menebang pohon. Blewagari berbentuk panjang, kuat dan tajam. Hal ini merupkan bentuk penyesuaian karena rumah di Nias dibangun dari kayu pohon. Sedangkan, di Papua senjata tradisional yang digunakan adalah panah. Hal ini menyesuaikan lingkungan sekitar, karena hewan buruan masyarakat Papua rata-rata berlari kencang dan hanya bisa dibidik dari jarak jauh.
Sapaan merupakan keberagaman interaksi yang dilakukan masyarakat ketika mereka bertemu dengan sesama mereka. Cara menyapa dalam berinteraksi dilakukan dengan cara berbeda menurut suku itu sendiri. Misalnya, budaya Nias mengajarkan bahwa, ketika bertemu orang lain hendaknya mengucapkan yäähöwü yang berarti hai. Sedangkan budaya Jawa mengajarkan tata cara ketika bertemu orang lain dengan membungkukkan punggung dan berkata nyuwun sewu yang berarti permisi. Hal tersebut menunjukkan keberagaman interaksi yang ada di Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia merupakan negara dengan bahasa, senjata, sapaan, pakaian adat dan berbagaimacam bentuk budaya yang beranekaragam dan memiliki ciri khas pada masing-masing kebudayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H