Selalu ada jasa masyarakat menyisip di setiap anggaran yang dibelanjakan daerah, sehingga setiap anggaran yang dialokasikan untuk kebijakan haruslah dipakai secara bertanggung jawab. Alokasi anggaran itu bertumpu pada dua prinsip, pertama efektifitas dan kemudian efisiensi. Pemerintah harus secara jitu mampu mengelola anggaran agar dapat memberikan utilitas pada tingkat maksimal. Alokasi anggaran pada program yang bersinggungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat tentu menjadi pilihan yang penting untuk diambil oleh pemerintah, seperti: pengelolaan kesehatan, pendidikan, transportasi dan sanitasi warga. Alokasi anggaran yang secara efisien dan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarat adalah bentuk imbal jasa yang dilakukan pemerintah.
Dalam ilmu ekonomi, efektifitas dan efisiensi menjadi basis penting untuk menyusun sebuah sebuah anggaran dan mencapai sebuah target ekonomis. Efektifitas akan membidik program macam apa yang paling dapat diandalkan untuk dapat menyelesaikan masalah. Sementara efisiensi mengarah bagaimana cara yang dilakukan agar dapat mencapai hasil maksimum dari anggran yang tersedia (terbatas). Efektivitas dan efisiensi ini menjadi faktor yang memainkan peran kunci dalam mengukur tingkat keberhasilan sebuah program pemerintah. Sehingga adalah wajib hukumnya dipahami oleh setiap pemegang keputusan (stakeholder).
Pengalokasian anggaran dengan efektif dan efisien ini dipahami betul oleh Pak Djarot, dia secara tegas menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta, tidak boleh ada anggaran yang mubazir. Anggaran harus mampu mendorong peningkatan kesehatan, fasilitas publik, pendidikan, dan tata ruang kota yang lebih baik untuk masyarakat. Bagi Pak Djarot, anggaran itu untuk memfasilitasi masyarakat, bukan dirinya. Sebagai contoh dia mengkritisi pengalokasian mobil baru bagi dirinya, bagi dia, selama mobil dinas dia yang lama masih bisa digunakan kenapa harus membeli yang baru. Jika alasannya untuk mempercepat mobilitas, seharusnya jalan yang diperbaiki, bukan mobil yang diperbarui. Menambah jumlah mobil justru akan memperpadat jalanan Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H