Lihat ke Halaman Asli

Blogku Senarai Bangsaku

Diperbarui: 9 Juli 2022   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Covid-19 (SARS-CoV-2), virus yang berhasil menggucangkan satu dunia. Mengubah tatanan dan gaya hidup seluruh masyarakat dunia, tidak terkecuali kita masyarakat Indonesia. 

Segala kalangan dari berbagai profesi merasakan dampak dari kedatangan virus ini. Sering terpikir apakah ada jalan keluar dari tragedi ini?

Semua dimulai dari bulan Desember tahun 2019, dimana virus ini pertama ditemukan pada pria paruh baya di Wuhan, China. Pada saat itu, virus yang ditemukan sangat agresif dan dengan cepat ditularkan ke tenaga kesehatan disekitarnya.

Lalu pada tanggal 2 Maret tahun 2020, ditemukan kasus pertama di Depok, Indonesia. Tidak lama setelah itu, dilakukan penutupan-penutupan toko dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia.

Keterbatasan pergerakan tentunya juga menyebabkan keterbatasan perputaran uang, yang mengarah ke menurunnya ekonomi dunia, khususnya Indonesia. Semenjak World Health Organization (WHO) mendeklarasikan virus covid-19 menjadi pandemi dunia, banyak peraturan-peraturan baru muncul yang membatasi pergerakan para pedagang, yang mengakibatkan penurunan penghasilan mereka secara drastis. Tidak heran melihat pedagang besar yang berpindah ke kios-kios kecil. Keputusan pemerintah juga tidak bisa disalahkan karena sejatinya kita tau ini adalah untuk kebaikan kita semua, Tetapi karena keputusannya, proses produksi, distribusi, dan kegiatan operasional lainnya sangat berdampak terhadap perekonomian. Sehingga, banyak yang diberhentikan dari pekerjaannya dan tidak dapat mendapat penghasilan sebanyak hari-hari biasa.

Pemerintah membuat beberapa lapangan kerja sebagai bentuk peduli dan upaya untuk menjalankan roda ekonomi kembali. Tetapi tentunya tidak semua orang dapat ditampung di pekerjaan-pekerjaan tersebut, yang dapat bertahan ialah yang dapat beradaptasi dan berinovasi dengan waktu yang relatif cepat.

Lalu bagaimana cara untuk beradaptasi di masa pandemi ini? Yang pertama adalah untuk stay up to date, karena di masa pandemi ini tren dan relevansi masyarakat dapat berganti-ganti dengan cepat. Kita juga harus realistis dalam menjalani bisnis kita, jangan lansung melakukannya dalam skala besar, tetapi mulailah dari skala kecil dan konsisten, nantinya konsumen akan datang dengan sendirinya. Selanjutnya yaitu untuk berpintar-pintarlah dalam menentukan pangsa pasar yang tepat untuk produkmu, pasarkan secara strategis dengan segala pertimbangannya. Dan yang terakhir adalah untuk menerapkan protokol kesehatan di tempat bekerjamu, keamanan dalam bekerja adalah hal terpenting yang harus kita jalani.

Apakah ada harapan untuk ekonomi Indonesia pulih kembali? Tentu ada, bahkan berdasarkan riset yang dilakukan oleh Credit Suisse, orang Indonesia yang memiliki kekayaan bersih 1 Miliar meningkat 61% di masa pandemi ini. Loh kok bisa? Iya tentu bisa, karena orang-orang tersebut sangat lihai dalam melihat peluang yang ada. Pandemi tidak harus kita lihat sebagai malapetaka, melainkan dapat kita lihat sebagai peluang emas yang dapat kita gunakan untuk mengambil kesempatan-kesempatan.

Seperti yang kita ketahui, kesempatan emas dalam bisnis tidak akan datang dua kali. Maka dari itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan peluang tersebut saat datang. Kita dapat mempelajari orang-orang sukses yang ada di dunia ini, tetapi kita juga tidak boleh terpaku terhadap pelajaran-pelajaran tersebut. Karena apabila kita mengikuti sepenuhnya hal-hal yang dilakukan oleh Larry Page atau Sergey Brin, kita juga tidak akan menghasilkan search engine sehebat dan semasif "google".

Indonesia tidak akan bisa berkembang apabila tidak berinovasi, sehebat apapun negara akan berhenti berkembang begitu mereka berhenti berinovasi. Kita harus berpikir di luar kotak, kita harus berinovasi dan memikirkan gambar secara besar. Kita harus bisa berimajinasi apa yang bisa dilakukan dunia dengan inovasi kita. 20 tahun lalu tidak ada yang mengira, dengan menyatukan ojek-ojek di Indonesia dapat membuahkan suatu hal yang luar biasa.

Tidak ada yang mudah dan pasti dalam berusaha, apalagi berinovasi. Tidak ada jalan pintas yang bisa kita ambil, jika kita ingin sukses tentunya kita juga harus siap untuk bekerja keras tanpa kenal lelah. Ada satu kata-kata Mutiara yang mendapatkan perhatian saya, yaitu "Orang sukses tidak santai, dan orang santai tidak sukses". Dari kata-kata tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa kita harus melewati jalan panjang dan berliku untuk mencapai kesuksesan, tidak ada jalan pintas. Apabila kita mengambil jalan pintas, kemungkinan hasil yang didapat tidak akan maksimal dan kita dapat terjatuh di tengah jalan dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman kita dalam bidang tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline