"Selepas suami meninggal, kondisi ekonomi kami benar-benar sulit. Untuk menyambung hidup, saya terpaksa beralih profesi menjadi pembuat minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil -- VCO). Dua anak perempuan saya memilih merantau ke Malaysia", ungkap Maria (49), pelaku UMKM asal Desa Jegharangga, Kecamatan Nangapanda, Ende, Nusa Tenggara Timur.
Kisah tersebut di atas adalah satu dari sekian banyak cerita pilu di negeri ini. Kemiskinan di negeri ini masih belum terurai hingga saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2022 sebesar 26,16 juta jiwa, dengan tingkat kemiskinan berada di angka 9,54 %.
Berhadapan dengan kemiskinan, perempuan menjadi kelompok yang sangat rentan terkena imbasnya. Lantas, bagaimana upaya negara dalam mengentaskan problem kemiskinan ini? Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui program pemberdayaan perempuan. Perempuan memainkan peran sentral dalam sektor ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari total ekspor ekonomi kreatif (2021) yang mencapai 24 miliar dolar (AS). Ini semua didominasi UMKM yang 64,5 % pelakunya adalah perempuan.
Sayangnya, banyak pelaku UMKM yang masih bergerak secara konvensional. Padahal, secara potensi Indonesia mempunyai banyak produk yang tinggal dikemas saja untuk kemudian dijual dan menghasilkan uang. Berkaca pada kenyataan ini, Menteri Sosial Republik Indonesia melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara hadir memberi solusi. Program ini menyasar pada pemberdayaan ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera untuk mengentaskan kemiskinan dan memulihkan ekonomi masyarakat.
Menurut hemat saya, program ini dapat menjadi katalisator ekonomi masyarakat. Melalui program ini, kaum perempuan dilatih dan diberdayakan untuk memaksimalkan potensi lokal yang ada. Dengan demikian, geliat UMKM akan semakin berkembang maju dan kaum perempuan turut berperan serta dalam upaya pembangunan di negeri ini dan menjadi pahlawan ekonomi nusantara. Pahlawan Ekonomi Nusantara adalah jawaban solutif atas kemelut kemiskinan yang melilit tubuh negeri selama ini.
Sebagai pelaku UMKM, saya menyambut baik program ini bahwasannya, sudah saatnya Indonesia harus bergerak maju menuju sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H