Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Mereka Lari Melihatku?

Diperbarui: 23 Oktober 2020   06:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Thinkstock

Cerita ini hanya merupakan fiksi belaka dan tidak terjadi di dunia nyata, semua nama tokoh, tempat, peristiwa tidaklah asli. Apabila ada yang mengalami kejadian yang sama, maka itu adalah sebuah kebetulan belaka.

Namaku Aretta, 19 tahun, seorang mahasiswa di salah satu universitas di Surabaya. Entah kenapa hari ini terasa sunyi, tidak seramai biasanya, teman-temanku yang biasanya berbicara hal tidak penting juga lebih diam hari ini.

Mata kuliah hari ini berjalan seperti biasa, hanya saja aku memang jarang memperhatikan (mohon jangan meniru perilaku ku). "Mata kuliah hari ini selesai, terimakasih dan silahkan keluar ruangan," kata dosenku. 

Tanpa basa-basi, aku segera mengambil tas ku dan segera keluar dari kelas, menunggu teman? teman saja aku tidak punya. Bukan karena aku tidak ingin bersosialiasi, hanya saja kebanyakan teman yang ku punya bagaikan pisau dua sisi, baik di depan tapi busuk di belakang. Maka apa gunanya mempunyai teman yang hanya ingin memanfaatkan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB, kelas kali ini memang dilaksanakan malam hari karena dosen berhalangan di siang hari tadi. Seperti biasa, aku berjalan menuju keluar gerbang kampus, dan menunggu adanya driver online yang mengambil orderanku. 

Anehnya, sudah lebih dari 5 kali aku mengorder, tetap saja tidak ada satupun driver yang mengambil orderanku, sudah hampir satu jam aku berdiri di depanku.

Habis sudah kesabaran yang aku miliki, akhirnya ku putuskan untuk berjalan kaki saja, meskipun dari kampus ke rumahku membutuhkan waktu tempuh hampir satu jam jika berjalan kaki, siapa tahu aku bertemu ojek biasa, taxi, atau semacamnya.

30 menit aku berjalan sendirian, hanya ada kendaraan yang berlalu-lalang itupun tidak banyak, dan lampu penerangan jalan juga mulai redup. Seketika langkahku berhenti, di depanku telah berdiri dengan garangnya dua orang lelaki, satunya bertubuh besar dan satunya lagi bertubuh kurus.

Perasaanku mulai tidak enak apalagi saat aku bertemu pandang dengan dua orang tersebut, aku mulai mundur perlahan dan mereka perlahan maju menuju ke arahku. Refleks, aku langsung berlari ke arah berlawanan dan mereka mulai mengejarku, sudah kupastikan dua orang itu berencana melakukan sesuatu yang tidak-tidak kepadaku. 

"HEI! JANGAN LARI KAMU! BERHENTI!" teriak salah satu dari mereka, tapi aku tak mau berhenti karena itu sama saja dengan bunuh diri.

Celaka, aku berlari ke arah gang buntu, sontak aku melihat ke belakang dan mereka berdua sudah mengalang jalanku untuk kabur. Mereka tertawa sarkas sembari berkata, "Hahaha.. mau kemana nona manis?" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline