Lihat ke Halaman Asli

Cinta (Lagi)

Diperbarui: 23 Juli 2016   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah ikut iring iringan, cinta bertemu dengan poster , disana tertulis ada apa dengan cinta? Penasaran dia pun ingin menonton. Dicegat penjaga tiket, cintapun membayar Rp 50.000,-.

Duduk dikursi B2, deretan kedua dari belakang, cinta menonton dari A sd Z, tapi tak ada jawaban. Hanya poster lain dengan pertanyaan yang sama, Ada apa dengan cinta 2.

Lagi? Cintapun terpaksa beli tiket lagi. Penjaga tak mau tahu, meski cinta sudah kasi unjuk potongan tiket sebelumnya.

100 ribu melayang, jawaban tak juga datang. Dasar bioskop siwalan. Cinta tak butuh pertanyaan, dia butuh jawaban.

Dasar cinta monyet. Cinta buta. Cinta mati.

Apakah cinta milik monyet yang buta lalu mati?

Tidak! Cinta tak mau mati. Dia baru saja pergi meninggalkan raga Kakek tua yang kini terkubur tanah.

Tanah itu gelap, hanya cacing dan ee sapi. Cinta tak suka mendekam disana. Cinta mabur.

Setelah bobok, dia lapar, merumput, lalu ikut iring-iringan.

Iring-iringan bilang , dasar ABG , cinta monyet saja galau.Lalu pada gadis ,mereka bilang jangan bodoh, cintamu buta sampai kamu korbankan diri pada si hidung belang. Wanita itu bilang , aku cinta mati, pada si Abang.

Cinta tak mau mati. Cinta tak mau terkubur ditanah. Cinta mau terbang bebas melihat bunga diatas tanah. Dibawah sana, sebagus apapun bunga ditabur, cinta hanya melihat tutupan peti. Sepi hanya bertemankan cacing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline