Lihat ke Halaman Asli

Iden Wildensyah™

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Tetap Belajar Holistik

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1303514036307827233

[caption id="attachment_104295" align="alignleft" width="300" caption="Belajar Kelompok (dok.iden wildensyah)"][/caption]

"Dan tentu saja keceriaan, keceriaan tetap menjadi utama dan belajar menjadi sangat menyenangkan"

Observasi ini di kelompok bima atau setingkat kelas 5 SD. Berbeda dengan kelompok-kelompok sebelumnya, kelompok bima sudah menunjukan perbedaan signifikan disbanding kelompok sebelumnya. Secara fisik, kelompok bima sudah kuat. Ini terlihat dari beban materi olah raga yang disampaikan.

Pagi itu, materi pertama ketika saya masuk adalah olah raga yang disatukan dengan kelompok kelas 4. Tema olah raganya kekuatan dan keseimbangan. Dari kakak yang memandu, saya mengetahui bahwa olah raga ini untuk persiapan melakukan hiking pada minggu depan. Permainan olah raga yang diberikannya terpadu dengan program yang akan diberikan. Begitu juga dengan nilai-nilai universal seperti, kekompakan. Adik-adik diberikan materi tentang kekompakan dan kekuatan. Berlari serta menjaga keseimbangan satu sama lain agar tetap saling membantu agar tidak terjatuh saat melewati rintangan.

Untuk hiking, ini sangat penting karena menjaga kekuatan tubuh dan menjaga keseimbangan saat hiking akan menjadi focus utama. Tubuh yang seimbang, kuat dan bisa menjaga teman-temannnya adalah modal dasar untuk melakukan hiking.

[caption id="attachment_104296" align="alignright" width="300" caption="Olah Raga selaras program (dok.iden wildensyah)"]

1303514272886650989

[/caption] Setelah melakukan olah raga, sesi kedua hari itu adalah pelajaran bahasa inggris, takjub saya menyaksikan adik-adik kelompok bima dalam berbahasa inggris. Tema minggu ini ketika saya observasi adalah Around The World. Cerita dalam bahasa inggris yang disampaikan kakak, berhubungan dengan bahasa inggris. Masing-masing diajak melihat setiap Negara kemudian menceritakannya dalam bahasa inggris. Kemudian tebak-tebakan tentang hal yang diingat dari setiap Negara.

Tidak lupa dalam pelajaran bahasa inggris ini juga diberikan muatan-muatan nilai yang baik seperti harus mengikuti aturan yang berlaku. Kakak menjelaskan bahwa kita hidup harus mengikuti aturan-aturan yang ada, kakak kemudian menjelaskan contoh jika hidup tidak ada aturan, atau permainan tanpa aturan. Semuanya bisa seenaknya, makanya, kakak menjelaskan bagaimana kita harus mengikuti aturan.

Adik-adik diberikan LKS dalam bahasa inggris yang harus diselesaikan dengan tema yang tetap sama yaitu Around The World. Adik-adik antusias mengerjakan dengan sesekali bertanya dan mengungkapkan argumentasi dalam bahasa inggris yang baik. Logika mereka sangat bagus, imajinasinya berkembang dengan baik, cara menuturkan bahasanya juga sudah baik sekali.

Dan tentu saja keceriaan, keceriaan tetap menjadi utama dan belajar menjadi sangat menyenangkan.

Memasuki sesi selanjutnya setelah istirahat, adik-adik dibuat berkelompok oleh kakak. Dengan antusias, adik-adik menentukan sendiri kelompoknya kemudian bersatu membentuk kelompok kecil. Dalam kelompok kecil ini, kakak memfasilitasi untuk bermain dalam bentuk yang menarik. Seperti membilang, menghitung, membaca, menghafal, menulis dan berjalan.

Kegiatan aplikatif ini bermuara pada satu tema yaitu kecepatan. Kakak akan menjelaskan tentang sebuah teori kecepatan. Permainan pembuka seperti Seperti membilang, menghitung, membaca, menghafal, menulis dan berjalan, dilakukan dalam batas waktu. Mereka diajak untuk melihat dulu secara luas kemudian digiring untuk mengetahui lebih detail dari maksud yang akan disampaikan.

Semua dalam kecepatan, dihitung berdasarkan skor.Membilang cepat, menghitung cepat, membaca cepat, menghafal cepat, menulis cepat dan berjalan cepat. Kakak menjelaskan tentang topic kecepatan ini yang dimulai dari praktek kecil seputar kecepatan. Kakak membimbing adik untuk menemukan sendiri rumus dari kecepatan melalui praktek-praktek sebelumnya.

Sampai akhirnya, mereka mendapatkan rumus kecepatan adalah jarak dibagi waktu. Kemudian rumus ini dihubungkan dengan profesi yang berhubungan dengan kecepatan. Lalu manfaat dari mempelajari kecepatan, Adik-adik diberikan manfaat mempelajari teori kecepatan. Ini yang membedakan lagi dengan SD konvensional, dimana rumus yang diberikan kadang tidak disertai dengan penjelasan manfaat dan contoh aplikatif dalam kehidupan. Terlebih nilai-nilai positif tentang kecepatan, seperti mengapa harus menulis cepat, mengapa harus menghitung cepat, dan mudah-mudahan adik-adik bisa mengetahui tentang kecepatan ini berguna untuk kehidupan.

Adik-adik juga diberikan cara menghitung jarak dan waktu kalau kecepatan diketahui. Waktu adalah jarak dibagi kecepatan, jarak adalah kecepatan dikali waktu.

Pada sesi evaluasi, kakak mengetahui secara jujur dari adik-adik atas materi yang disampaikannya, paham atau belum mengerti. Ini menjadi penting karena materi harus dipahami oleh adik-adik, jikapun semuanya belum paham, kakak harus memberikan penjelasan lebih atas materi yang disampaikannya. Ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama, kakak tidak menjelaskan dengan baik atau kemungkinan kedua, adik tidak mengerti yang disampaikan kakak.

Sesi selanjutnya adalah bercerita. Kakak membacakan cerita tentang kerajaan mataram kuno, kakak membacakan cerita dan adik-adik antusias mendengarkan dengan sesekali menimpali kisah dengan bertanya atau kakak yang bertanya pada adik-adik. Ini yang sama dalam setiap kelas, selalu ada sesi bercerita dengan memberikan nilai-nilai baik dan buruk dari setiap kisah yang diceritakan. Membacakan cerita membuka cakrawala yang baik bagi adik-adik. Stimulusnya dari sesi bercerita ini adalah menugaskan adik untuk membuat kerajaan sendiri melalu mind map.

Hal lain yang tetap ada adalah tantangan, ini seperti menu wajib untuk adik-adik. Minimal 2 kecuali hari jumat. Begitu juga dengan kegiatan menyanyi, kalau di SD konvensional, menyanyi hanya sesekali saja bahkan itupun terbatas paling di tingkat 1-3. Sisanya dilakukan saat Pramuka. Sementara di Semi Palar, kegiatan menyanyi tetap membuat suasana menjadi menyenangkan.

Sesi sebelum pulang diisi dengan pemberian tiket/bintang pada passport melalu evaluasi atas tantangan dan LKS yang dibuat sebelumnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline