Lihat ke Halaman Asli

Iden Wildensyah™

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Belajar (harus) Menyenangkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13037718961885440225

[caption id="attachment_105062" align="alignright" width="300" caption="Belajar lebih menyenangkan (dok.iden wildensyah)"][/caption]

"Dan tentu saja keceriaan, keceriaan tetap menjadi utama dan belajar menjadi sangat menyenangkan"

Program berdasarkan tema-tema menarik setiap bulannya dapat memberikan rangsangan yang baik bagi adik-adik. Program yang dirancang secara holistik memberikan banyak hal yang positif. Adik-adik diajak untuk melihat dan mengetahui keterkaitan antara satu bidang dengan bidang yang lainnya. Saya melihat pada program terpadu, dimana mata pelajaran bahasa, sains dan matematika bersatu. Ini yang menarik karena di tingkat SD konvensional, pelajaran sekolah masih berjalan sendiri-sendiri.

Program yang holistic dan terpadu membuat belajar menjadi berarti. Ada keterkaitan antara satu ilmu dengan ilmu yang lainnya. Cara belajar yang tidak biasa, unik dan berbeda dengan membebaskan peserta didik untuk mencari sendiri tempat, membuat suasana belajar menjadi mengasikan. Bagi saya ini sangat bagus dalam menghilangkan rasa jenuh berada dalam ruang. Suasana yang mengasikan membuat belajar menjadi menarik, ide lebih terbuka dan inspirasi berdatangan. Saya melihat dalam adik-adik, yang sudah bagus dalam mengembangkan ide mereka. Waktu itu ada kolom kosong yang harus diisi dengan gagasan membuat alat untuk air minum.

[caption id="attachment_105063" align="alignleft" width="300" caption="Belajar yang tidak kaku (dok.iden wildensyah)"][/caption] Pembelajaran yang holistic dengan menggabungkan banyak pelajaran juga memberikan sisi positif dalam membuka wawasan antar bidang ilmu. Tidak linier dalam satu bidang keilmuan saja tetapi juga menyeluruh dengan melibatkan banyak sisi, banyak pembelajaran dan saya yakin memberikan efek positif bagi adik-adik.

Pemberian praktek-praktek kecil sebelum menjelaskan materi sangat baik untuk menyimpannya dalam memori adik-adik. Setelah itu, pemberian materi atau penjelasan rumus dirangsang melalui daya tangkap adik-adik atas praktek-praktek yang dilakukan sebelumnya.

Sebagai guru, kakak yang ada di semua kelompok  sudah memberikan banyak hal positif terutama bagi saya dalam hal mengajar. Kakak lebih fleksibel dalam menerangkan dan menjawab pertanyaan adik-adik. Kakak menjadi fasilitator yang baik setiap saat memasuki sesi dengan selalu demokratis ketika ada pertanyaan dari adik-adik yang sifatnya memilih. Ada saatnya juga kakak tegas dalam bersikap terhadap adik-adiknya terutama ketika ada adik yang sudah diperingatkan berkali-kali dan tetap mengulangi kesalahan atau misalnya terindikasi si adik sengaja memancing reaksi kakaknya.

Hal yang membuat saya takjub adalah interaksi dan komunikasi yang dibangun dua arah antara kakak dan adik. Adik sangat baik dalam mengemukakan argumentasi, melontarkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Hal ini yang tidak terjadi dalam SD konvensional, dimana guru dan murid sangat berjarak. Adakalanya murid malah takut kepada gurunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline