Lihat ke Halaman Asli

Iden Wildensyah™

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Mengulang Memori

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau diperhatikan trend gaya anak muda yang menarik selain fenomena Alay adalah romantisme masa lalu. Masih ingat ketika trend jadul, tahun 80an dan 70an dalam penataan rambut, gaya berpakaian dan lagu. Harus diakui bahwa Group Band Naif-lah yang konsisten membawa masa lalu ke masa kini yang berhasil mewarnai sampai ke gaya berpakaian.

Tren jadul yang kini ditangkap Mice cartoon saat ini adalah Trend Headphone. Earphone yang menuju perkembangannya berawal dari ukuran besar menutupi seluruh daun telinga, kemudian mengecil hingga hanya seukuran lubang telinga, cukup ditempelin saja kemudian tinggal nikmati musik dari walkman, iPod dlsb. Perkembangan selanjutnya earphone yang dihubungkan oleh bluetooth. Cukup ditempelkan saja di telinga tanpa kabel menjuntai.

Nah, entah semangat jadul atau back to 80-90an, tiba-tiba trend headphon itu kembali menjadi gede-gede menutup daun telinga. Ini yang ditangkap oleh Mice Cartoon.

Trend jadul kedua yang saya tangkap sekarang adalah Sepeda. Saya menanyakan ke toko sepeda langganan di Bandung tentang sepeda warna-warni yang mengingatkan saya waktu kecil pada film Olga dan Sepatu Roda. Sepeda balap yang berwarna mencolok, stang melengkung, batang tipis, dan ban tipis, bedanya hanya rantai yang tidak bisa diatur kecepatannya. Kalau yang tren sekarang hanya satu roda rantai saja. Sang pemilik toko menyebutkan namanya adalah sepeda fixed Gear. Gear yang bisa diputar kebelakang sekaligus menjadi rem saat kecepatan maju kedepan.

Sang pemilik toko menyarankan pada saya agar tetap saja dengan sepeda yang dipakai sekarang, masalahnya adalah keamanan. Sepeda Fixed Gear kata dia, tidak aman saat turunan dan tanjakan. Kalau tidak kuat ngayuh, bisa balik lagi, atau kalau lagi turun bisa 'ngajolonjong' (meluncur tanpa terkendali).

Dua trend ini, headphone dan sepeda membuat saya berpikir tentang pola jaman yang bertukar-tukar tempat. Saat ini, masa lalu, masa lalu kemudian saat ini. Tetapi hanya satu fenomena jaman sekarang yang tidak ada di jaman dahulu yaitu, fenomena Alay. (Iden Wildensyah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline