Lihat ke Halaman Asli

Iden Wildensyah™

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Matikan Roben dan Sneijder!

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_187391" align="alignright" width="256" caption="Arjen Robbend dan Wesley Sneijder (www.dailymail.co.uk)"][/caption] Jika Uruguay ingin memenangi pertandingan, matikan Roben dan Sneijder. Kedua pemain Belanda ini adalah motor serangan yang memiliki mobilitas paling tinggi. Beberapa gol serta peluang yang tercipta dari Team Belanda selalu berawal dari kedua pemain ini, minimal membuka ruang gerak untuk pemain lain menerobos menembus pertahanan. Arjen Roben adalah pemain Bayern Munchen, sementara Wesley Sneijder adalah pemain Inter Milan. Keduanya pernah bertemu di final piala champion 2010 yang dimenangi oleh Inter Milan. Pada awalnya saya melihat kedua pemain ini sangat sulit disatukan karena memiliki type bermain yang sama. Apalagi sama-sama tumpuan kaki terkuatnya ada di kiri. Kaki kirinya senjata paling mematikan. Dengan skill dan type yang sama, beberapa pemain sulit disatukan. Misalnya di Inggris ada Steven Gerard dan Frank Lampard atau John Terry yang ketika bersatu selalu disebut tidak ada dua kapten dalam satu kapal. Type yang sama, cara bermain yang mirip dan karakter yang tidak jauh beda ternyata bukan hambatan bagi Roben dan Sneijder. Keduanya sangat kompak. Jika semula salahsatu yang mengalah. Jika Sneijder main, maka sementara Roben duduk dibangku cadangan. Keduanya tampil luar biasa ketika menghadapi Brasil di Perempat final. Sneijder dan Roben bahu membahu membangun serangan, menembus pertahanan dengan sesekali melancarkan tendangan ke arah gawang lawan. Mampukah keduanya tampil konsisten melawan Uruguay? Jika benar maka Belanda bersiap menuju Final menunggu pemenang antara Jerman dan Spanyol. Tetapi jika dua-duanya dimatikan oleh para pemain Uruguay, maka bersiaplah untuk menjadi penonton saat final berlangsung. Walaupun masih ada harapan menggenggam juara ketiga, tapi apalah artinya juara ketiga jika sebenarnya mampu meraih peringkat pertama. Ada keuntungan bagi Belanda sekarang, Suarez sang motor serangan didepan yang memiliki stamina sangat baik, tidak main. Artinya Uruguay pincang didepan walaupun masih ada Diego Forlan. Tapi apalah artinya Diego Forlan tanpa Suarez yang lincah. Kita tunggu saja, semoga ada kejutan Uruguay untuk meredam serangan Belanda. Lebih lanjut kita nantikan strategi Anti Roben dan Sneijder.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline