[caption id="attachment_149486" align="alignright" width="300" caption="Gagasan Peta Hijau Bandung (dok.pribadi)"][/caption] Minggu 23 Mei 2010 di BPLHD Jawa Barat diadakan workshop Peta Hijau Bandung oleh Forum Hijau Bandung. Pelatihan terbuka untuk warga kota Bandung ini saya dapatkan informasinya dari Christian Nathalie seorang pegiat lingkungan yang sudah lama beraktivitas di Forum Hijau Bandung. Sampah, inilah fokus utama yang dijadikan tema pertemuan. Saya mendengar penjelasannya dari Rohadjie Tri, saya memanggilnya dengan mas Adjie. Mas Adjie adalah salahsatu sosok penting dalam gerakan lingkungan di Bandung. Sejak tahun 1980an, Mas Adjie konsen dalam pengelolaan sampah di masyarakat. Mas Adjie bersama lembaga penerapan teknologi tepat (LPTT), sekarang sedang kampanye Bandung Green And Clean. Penjelasan Mas Adjie biasa saja di forum workshop kali ini. Penjelasan yang sering saya dengar di Radio Rase Bandung. Beberapa kali kesempatan saya sudah banyak bertanya tentang pengelolaan sampah kepada dia. Jadi penjelasan yang dia sampaikan saat ini, biasa saja. Jika penjelasan Mas Adjie biasa saja, maka saya mencari sesuatu yang lain. Saya menemukan pada siswi SMPN 11 Kota Bandung dan seorang gurunya bernama Nia Kurniati. Mereka adalah generasi termuda yang mengikuti workshop kali ini. Mereka belajar banyak tentang lingkungan bersama tokoh-tokoh masyarakat yang bergerak langsung dilapangan. Back to topic, seperti kata Mas Adjie, bahwa masalah lingkungan adalah masalah perilaku. Persis seperti yang dilakukan oleh lembaga Mas Adjie, bahwa kampanye penyadaran lingkungan pada akhirnya adalah proses penyadaran perilaku manusia terhadap lingkungannya. Mencontoh kepada program Green and Clean, Mas Adjie memaparkan bagaimana setiap RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga), memiliki perilaku yang berbeda. Setiap karakteristik daerah mempengaruhi pola perilaku masyarakatnya, misalnya daerah yang berkarakteristik lembah itu berbeda dengan daerah yang berkarakteristik dataran walaupun itu dalam satu RW. Pendidikan lingkungan dimulai dari lingkungan terdekat. Yang paling mungkin dilakukan adalah lingkungan rumah sendiri. Pertama kenali peta lingkungan rumah sendiri. Aspek pentingnya seperti jalur sanitasi air bersih, sanitasi air kotor, titik pengumpulan sampah, titik pengolahan sampah, takakura, jalur kabel, letak pepohonan, jalur ventilasi dlsb. Saya sepakat dengan pandangan ini, saya sepakat bahwa peta hijau tidak akan ada apa-apanya tanpa penyadaran lingkungan. Workshop itu berakhir pukul 16.30 WIB. Ditutup dengan rencana aksi selanjutnya yang melibatkan banyak relawan lingkungan di Kota Bandung. Ajakan terakhirnya, mari berpartisipasi untuk lingkungan yang lebih baik! [caption id="attachment_149489" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Workshop Peta Hijau Bandung (dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_149492" align="aligncenter" width="300" caption="Seno (menghadap kamera) Ketua Forum Hijau Bandung (dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_149495" align="aligncenter" width="300" caption="Peta Bandung yang Menunggu Titik-Titik Hijau (dok.pribadi)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H