Lihat ke Halaman Asli

Iden Wildensyah™

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Terjebak Buku Lama

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_143609" align="alignright" width="300" caption="Lorong Dalam Kios Pasar Buku Palasari (dok.ngintipkampus.wordpress.com)"][/caption] Salahsatu pengalaman hunting buku di pasar buku Palasari adalah terjebak buku lama. Palasari selain memiliki harga diskon yang lumayan besar juga koleksi buku lama yang lumayan lengkap. Lengkap banget tidak tapi untuk ukuran pasar buku, sudah lumayanlah daripada mencari-cari di Togamas atau Gramedia yang bukunya branded-branded. Di Bandung itu ada dua pasar buku, pertama di pasar dekat pusdai Jalan Surapati dan kedua di Palasari itu. Palasari persis seperti Shoping center di Jogja dan Kwitang di Jakarta yang sudah digusur. Palasari terkenal diseluruh Bandung. Walaupun kini ada Rumah Buku, Togamas, BBC (Bandung Book Centre) dan Toko Buku Alternatif lainnya yang buka dibeberapa tempat, tetapi hunting buku di Palasari sepertinya tetap menjadi tempat favorit yang tidak akan terkalahkan Toko Buku lainnya. Akan tetapi keasikan hunting buku itu jangan terganggu oleh Calo buku yang berkeliaran di seputar palasari, buku cetakan palsu, buku lama yang harganya tidak rasional dan penjual yang pura-pura kebelakang padahal mencari ke kios lain. Tentang calo nanti saya ceritakan, disini saya ingin berbagi pengalaman tentang buku lama. Saya masih inget buku yang dicari waktu itu adalah Hukum dan Perilaku, yang penulisnya Satjipto Rahardjo dari Semarang. Keliling-keliling kios, saya tidak menemukan sampai akhirnya ada seorang yang nawarin buku yang dimaksud. Cetakannya memang lama, desain bukunya masih lama, jenis kertasnya juga lama, sangat benar-benar lama dan langka. Melihat harganya sih tidak seberapa untuk ukuran buku lama, tetapi karena terlalu tinggi yang terjadi akhirnya tawar menawar. Singkat saja, tawar-menawar itu beres. Saya dapat buku dan penjual dapat uangnya. Buku lama yang saya cari akhirnya saya dapatkan. Tetapi sungguh sangat kaget ketika jalan-jalan kesebuah toko buku besar di Jalan Merdeka Bandung, buku itu ada edisi terbarunya, sangat baru dengan sampul baru, jenis kertas baru dan harga yang lebih murah dari buku lama di Palasari itu. Ah sungguh saya kurang teliti memilih buku, harusnya di cek ricek dulu ke Toko Buku itu baru mencarinya di Palasari. Bagi anda yang hendak hunting buku di Palasari, pastikan dulu buku yang dicari itu tidak ada di Toko Buku besar, bahkan pastikan juga bahwa buku tersebut sudah tidak dicetak lagi oleh penerbitnya. Kalau sudah yakin, silahkan meluncur ke Palasari. Jika mau jalan-jalan dulu, di Jalan Dewi Sartika ada emper yang menjual buku-buku bagus. Setelah puas dari sana silahkan ke Palasari. Palasari Depan (foto Ikhlasul Amal /www.flickr.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline