[caption id="attachment_148008" align="alignright" width="300" caption="Pemilihan Ketua Partai Demorat/Admin (Kompas.com)"][/caption] Jika melihat raihan suara putaran pertama Kongres Partai Demokrat yang sudah dilaksanakan siang tadi, saya melihat kekalahan telak Fox Indonesia yang menjadi konsultan Andi Malarangeng. Diputaran pertama pemungutan suara, Andi Malarangeng hanya meraih 82 suara, Anas 236 dan Marzuki Alie 209 suara. Ada yang aneh dari pemungutan suara ini, tentu saja peraihan suara Andi yang total tidak mendapat tempat di putaran kedua. Absolutely, Andi kalah dalam perebutan kursi Demokrat 1. Pilihan selanjutnya hanya Anas dan Marzuki Alie yang bersaing merebut hati qourum. Andi yang digadang-gadang mampu meraih suara secara aklamasi ternyata keok diawal. Publikasi yang demikian gencar ternyata tidak mampu menaikan hasrat pemilih untuk memilih Andi sebagai ketua. Andi..... aahh syukur saja, Kota Bandung begitu sesak dengan spanduk, baligho dan umbul-umbul yang bergambar Andi. Surat kabar di Bandung juga tidak ketinggalan dipenuhi dengan gambar Andi. Pola-pola serupa yang dilakukan konsultan politik untuk mendongkrak suara setinggi mungkin. Pola publikasi yang sama dilakukan FOX Indonesia ketika mendongkrak suara untuk caleg-caleg, kepala daerah dan Presiden. Seingat saya, Fox Indonesia berhasil mengangkat suara untuk kemenangan SBY melalui kampanye media, publikasi gaya serupa di spanduk, baligho dan iklan televisi. SBY menang telak dalam satu putaran oleh Fox Indonesia. Prestasi yang sangat fenomenal dan modern dalam membangun citra, image dan karakter tokoh yang menjadi kliennya. Kali ini, Fox Indonesia tidak berdaya di kongres Partai Demokrat. Fox Indonesia yang dikelola oleh Choel Malarangeng ternyata tidak mampu mengangkat suara Andi Malarangeng. Gejala ini menunjukan bahwa publikasi yang dilakukan di spanduk, kaca angkot di Bandung, Baligho di kota Bandung, stand di Kota Baru Parahyangan dan iklan media nasional tidak berhasil. Saya melihat mungkin saja voter yang terdiri dari para undangan kongres sudah cerdas untuk melihat realitas siapa Andi Malarangeng. Bagi saya, Andi itu contoh politikus Opportunis. Dibesarkan oleh organisasi Underbow Golkar, lalu mendirikan parta sendiri, partai sendiri tidak berhasil lalu melompat ke Partai Demokrat. Kalau melihat pola publikasi Andi Malarangeng dengan jargon AM for Demokrat 1, saya menganggap bisa jadi Andi di Partai Demokrat sebenarnya bertujuan menjadi RI 1 pada Pemilu yang akan datang dengan kendaraan Partai Demokrat. Gelagat politik Indonesia yang menuju persaingan para konsultan politik sebenarnya sudah terlihat sejak Pemilu era reformasi. Gaung para konsultan politik ini semakin menjadi saat pemilihan kepala daerah. Dengan pola yang sama, masyarakat sebenarnya sudah bisa melihat misalnya si A konsultan politiknya ini, si B konsultan politiknya itu. Termasuk Fox Indonesia, saya mengapresiasi karena keberhasilannya dalam mewujudkan mimpi calon menjadi kenyataan. Fox Indonesia ternyata kalah telak mendongkrak suara untuk Andi Malarangeng di pemilihan Demokrat 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H