Lihat ke Halaman Asli

Iden Wildensyah™

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Merampok Bintang Boscha

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Catatan ini terinspirasi oleh sebuah foto dinding di facebook-nya T Bachtiar. T Bachtiar adalah seorang penulis ternama di Kota Bandung, anggota KRCB (Kelompok Riset Cekungan Bandung). Tulisan dia sudah tersebar dibeberapa media, begitu juga buku-bukunya sudah cukup banyak mewarnai etalase Toko Buku.
Merampok bintang seperti sebuah judul lagu saja. Kenyataan bukan bintang yang dirampok, tetapi sebuah kesempatan ekspolarasi atau pengamatan bintang yang menjadi terganggu karena polusi cahaya disekita peneropongan bintang.
Cahaya yang seharusnya gelap gulita pada malam hari ternyata menjadi terang benderang. Bayangkan saja jika kita ingin melihat objek jauh dikegelapan, lebih suka memadamkan cahaya yang dekat dengan kita lalu memfokuskan pada objek yang dimaksud. Analogi paling mudah adalah ketika mengendarai mobil pada malam hari. Agar kita bisa fokus pada cahaya didepan maka cahaya didalam mobil dimatikan. Nah kondisi serupa terjadi di peneropongan bintang Boscha, karena cahaya di permukaan bumi sekitar Boscha berlebihan maka objek didepan menjadi silau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline