Catatan ini terinspirasi oleh sebuah foto dinding di facebook-nya T Bachtiar. T Bachtiar adalah seorang penulis ternama di Kota Bandung, anggota KRCB (Kelompok Riset Cekungan Bandung). Tulisan dia sudah tersebar dibeberapa media, begitu juga buku-bukunya sudah cukup banyak mewarnai etalase Toko Buku.
Merampok bintang seperti sebuah judul lagu saja. Kenyataan bukan bintang yang dirampok, tetapi sebuah kesempatan ekspolarasi atau pengamatan bintang yang menjadi terganggu karena polusi cahaya disekita peneropongan bintang.
Cahaya yang seharusnya gelap gulita pada malam hari ternyata menjadi terang benderang. Bayangkan saja jika kita ingin melihat objek jauh dikegelapan, lebih suka memadamkan cahaya yang dekat dengan kita lalu memfokuskan pada objek yang dimaksud. Analogi paling mudah adalah ketika mengendarai mobil pada malam hari. Agar kita bisa fokus pada cahaya didepan maka cahaya didalam mobil dimatikan. Nah kondisi serupa terjadi di peneropongan bintang Boscha, karena cahaya di permukaan bumi sekitar Boscha berlebihan maka objek didepan menjadi silau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI