Manusia hidup layaknya simbiosis mutualisme, saling membutuhkan, saling terlibat kebermanfaatannya. Seperti dalam hubungan, komunikasi akan menjadi penting jika keduanya memang saling membutuhkan. Terkecuali, timpang, satu membutuhkan, lainnya tidak.
Beberapa orang menjalani hubungan seakan saling berkebutuhan, tapi beberapa yang lain menganggapnya hanya sebatas kebutuhan. Barangkali dalam hubungan, kalau sedang tidak butuh, hubungan itu pun juga sudah tidak ada artinya.
Kesepian sesekali melanda orang yang memiliki pasangan, bukan karena mereka sendirian atau menjomblo. Melainkan memiliki hubungan yang hanya cukup dengan pertemuan singkat, lalu setelahnya berjalan di garis masing-masing seolah tidak sedang menjalani hubungan.
Sebenarnya tidak ada yang lebih penting dari upaya untuk menyelamatkan hubungan. Seperti melakukan hal kecil dengan berusaha mengabari, bukan untuk perbucinan, melainkan sebatas menjadi pengingat, bahwa keduanya masih saling membutuhkan, saling memiliki hubungan, atau setidaknya sebagai pengingat, kalau kamu sedang diingat.
Bukan tidak ada, orang yang tidak terselamatkan hubungannya lantaran ketiadaan komunikasi yang baik antar keduanya. Bukankah hubungan itu memang diawali dari kenyamanan dalam berkomunikasi? lalu bagaimana jika komunikasi itu lantas hilang, meski bukan hubungannya yang hilang, tapi bisa dipastikan rasanya sudah tidak lagi sama.
Komunikasi sepenting makanan yang dibutuhkan tiap hari. Obrolan yang dilakukan suami istri sebelum tidur, adalah bagian penting yang mereka tunggu setiap harinya. Guna untuk kembali menyelaraskan tujuan, persepsi, dan merajut kehangatan. Upaya-upaya itu yang menjadi dasar mengeratkan hubungan. Beda lagi, saat tidak ada upaya, habislah ketersalingan yang ada.
Memberi kabar bukan tanggung jawab siapa, juga, menunggu kabar bukan tugas siapa. Tapi percayalah, dalam hubungan, bukan tentang membagi tugas, melainkan siapa saja yang berkeinginan menjaga ketersalingan. Hubungan bukan tentang siapa butuh siapa, tapi tentang keduanya, yang sama-sama memiliki andil untuk menjaga keberlanjutan dari hubungan itu sendiri.
Semudah menanyakan kabar di saat lagi sibuk bekerja, atau sesulit menanyakan kabar di saat sedang bertemu kegembiraan bersama teman-teman lama. Mengapa hubungan selalu butuh dieratkan? karena banyak benang merah dari setiap masalah, solusinya hanya komunikasi dari hati ke hati. Obrolan yang perlu diselaraskan, disampaikan, sehingga sama-sama tahu apa saja yang sedang dibutuhkan.
Bahkan, ada yang bilang, hubungan itu isinya adalah obrolan dan memafkan. Obrolan yang tidak meninggi, dan juga tidak merendahkan, tapi merasa sama, sama-sama butuh, sama-sama ingin berjuang bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H