Lihat ke Halaman Asli

Bekerja Tidak Harus Bahagia

Diperbarui: 10 Januari 2024   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustasi oleh Wildatul Muawanah

Dunia kerja terlalu sempit jika hanya seputar gaji dan aktivitas yang dilakukannya setiap hari. Lebih dari itu, bekerja tidak hanya tentang upaya melangsungkan hidup. 

Banyak hal yang akan ditemukan dalam dunia kerja, seperti menemukan teman rasa keluarga, atasan rasa orang tua, atau justru semua itu hanya ada dalam cerita saja.

Sudah bukan hal baru jika pekerja memiliki rasa jenuh, apalagi memang tidak semua orang bisa mencintai pekerjaannya, maka tidak heran jika mereka baru sampai tempat kerja lalu ingin segera pulang. 

Bagi mereka yang merasa lelahnya dilipatgandakan saat awal pekan, dan merasa selalu ingin malam mingguan dan liburan, yakinlah mereka adalah bagian dari orang-orang yang sudah berusaha bertahan mati-matian.

Dunia kerja tidak selamanya menyenangkan, bahkan rekan terdekat saja bisa menjadi saingan. Tidak usah jauh melayangkan pertanyaan apakah pekerjaan sudah sesuai impian? 

Untuk mereka yang merasa tidak punya pilihan, bekerja saja sudah menjadi cukup, apalagi jika perbandingannya pengangguran, cukup untuk makan saja itu sudah "cukup".

Berbeda dengan mereka yang selalu ingin berusaha survive, mencari cara untuk selalu berbuat lebih, menemukan berbagai peluang untuk selalu berdaya adalah bagian dari upaya perbaikan. 

Mengenai passion, betapa banyak orang yang bekerja masih tidak sesuai dengan passionnya. Passion yang membedakan antara karya dan performa. Passion yang berbicara soal rasa, menjadi pembeda pada mereka yang menjalankan setiap harinya.

Perjuangan jelas berbeda antar kepala, ada yang berangkat pagi pulang petang, ada yang harus pergi berbulan-bulan, ada yang terkena debu jalanan, ada yang perlu berjam-jam untuk mencapai tempat kerja, ada yang duduk sembari menunggu pelanggan, ada juga yang terdiam melototi layar, ada berbagai bentuk tekanan. 

Menjadi pekerja selalu menyimpan sisi sulit dan tidak menyenangkan, seperti memiliki atasan yang bisa menuntut sesukanya, memberi pembeda antar satu dengan yang lainnya, menjadikan tim layaknya kawan meski ada perang dingin yang tak berkesudahan. 

Belum lagi ditekan target yang perlu dicapai, perlu lekas selesai agar bisa pulang, bertemu keluarga yang hampir tak memiliki ruang untuk sekedar merajut kebersamaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline