Di pagi yang masih digelayuti embun, suara gemericik air menemani langkah-langkah ringan sekelompok mahasiswa KKM 93 dan KKM 94 menuju Mushollah yang telah menjadi saksi bisu berbagai diskusi dan kegiatan keagamaan. Pagi itu, sebuah aktivitas bernuansa spiritual yang membawa kedamaian diresapi oleh mahasiswa tersebut, Harmoni Suara Tilawah Shubuh. Kegiatan ini bukan hanya sekadar membaca Al-Qur'an, tetapi sebuah perenungan yang dilandasi rasa ketaqwaan dan kesadaran akan kebesaran-Nya.
Dengan semangat menyatu dan meresapi ayat-ayat suci, mahasiswa KKM 93 dan KKM 94 berkumpul untuk mengejar keberkahan di awal pagi hari. Aula kecil itu terisi dengan suara-suara merdu tilawah yang dipimpin oleh salah satu mahasiswi Auliya' Ilmi Anjali dengan penuh kekhusyukan dan kecintaan pada Al-Qur'an. Suara ayat-ayat suci yang dilantunkan mengalun indah, memenuhi ruangan dan mengalihkan pikiran dari kegelisahan dunia sehari-hari. Mahasiswa yang hadir tampak tenggelam dalam kekhusyukan, mata mereka meresapi setiap makna yang terkandung dalam setiap ayat.
Sebagai pembuka, Auliya Ilmi Anjali memilih surah Al-Waqiah, membawa makna tentang kehidupan Akhirat dan ketetapan Takdir. Setiap kata yang disuarakan membangun ruang batin yang penuh dengan pemahaman dan kecintaan pada petunjuk-Nya. Harmoni suara tilawah shubuh ini menjadi sumber kekuatan bagi mahasiswa, memberikan energi positif untuk menghadapi tantangan yang menanti di sepanjang hari.
Setelah selesai tilawah, suasana Mushollah berubah menjadi hening, membiarkan detak jantung dan pikiran setiap mahasiswa meresapi pesan-pesan yang disampaikan melalui ayat-ayat suci. Harmoni suara tilawah shubuh tidak hanya menciptakan kedekatan antar-mahasiswa dan Masyarakat, tetapi juga menjadi sarana bagi mereka untuk saling memberikan dukungan dalam perjalanan meniti ilmu dan kehidupan di Masyarakat. Kegiatan ini menguatkan ikatan kebersamaan, menciptakan atmosfer positif, dan memberikan bekal rohaniah untuk mengarungi gelombang kesibukan aktifitas dalam Kuliah Kerja Mahasiswa.
Di akhir kegiatan, mereka melibatkan diri dalam doa bersama, memohon petunjuk dan keberkahan untuk setiap langkah yang akan diambil. Suara-suara doa yang mengalun tulus menyatukan hati para mahasiswa dan mahasiswi, merangkai harapan dan cita-cita di tengah dinamika kehidupan di masyarakat. Dengan langkah yang lebih ringan dan hati yang lebih tentram, mahasiswa KKM 93 dan KKM 94 meninggalkan Mushollah tersebut, membawa serta kehangatan dan hikmah Al-Qur'an sebagai penuntun hidup. Harmoni suara tilawah shubuh tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan spiritual dan akademis mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H