Lihat ke Halaman Asli

Wildan Nanda Wicaksana

Menyukai dunia balap

Renault RE30B, Mobil F1 yang Bersinar Saat Kualifikasi Namun Meredup Saat Balapan

Diperbarui: 19 Oktober 2022   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Renault RE30B, Foto: Martin Lee/flickr.com

Renault telah memulai revolusi penggunaan mesin turbo pada tahun 1977 dan membuktikan bahwa teknologi tersebut bekerja dengan memenangi GP Prancis yang dramatis di tahun 1979. 

Namun di permulaan musim 1981, mereka hanya memenangi tiga balapan. Ferrari mengikuti tren penggunaan mesin turbo yang segera diikuti juga oleh BMW.  

Renault RE20 cukup cepat untuk memenangkan balapan 1980 namun kurang tangguh sehingga sang desainer Michel Ttu menciptakan mobil baru yang dirancang dari bahan aluminium honeycomb dan semakin ringan dengan adanya elemen dari serat karbon. 

Pembalap rekrutan baru Alain Prost dan versi yang lebih bertenaga dari mesin V6 twin-turbo diperkenalkan. 

Namun pengembangan mobil baru yang dilakukan oleh Renault harus dihentikan sementara oleh kebingungan atas kebijakan FIA untuk melarang penggunaan aerodinamika ground effect

Untuk memerangi peningkatan kecepatan saat menikung, FIA melarang skirt samping yang bisa digeser yang mana banyak tim yang menggunakaanya untuk menyegel dan melancarkan aliran udara di bawah bodi mobil. 

Ketika Renault RE30 memulai debutnya di Monako, mobil baru Renault itu tidak langsung mengantarkan kemenangan bagi tim karena faktor kurang beruntung seperti yang dialami Prost yang memiliki masalah girboks selama sesi kualifikasi di Monako dan kemudian menderita kerusakan karena bertubrukan dengan mobil milik Andre de Cesaris di garis start. 

Sementara itu rekan satu tim Prost, Ren Arnoux mengalami kecelakaan di sesi kualifikasi dan sesi pemanasan dan kembali menggunakan Renault RE20B. 

Setelah RE30 masuk, mobil itu terbukti sangatlah kompetitif dan di tangan Prost mobil itu lebih kompetitif ketimbang Arnoux. 

Di depan kerumunan suporter di kampung halamannya di sirkuit Dijon-Prenois Arnoux meraih pole namun pada saat balapan Prost meraih keuntungan terbaik dari kondisi yang berubah menjadi kemenangan. 

Jika kemenangan di Prancis merupakan sebuah keberuntungan, kemenangan Prost selanjutnya di Zandvoort dan Monza memang benar benar layak diperoleh dan Arnoux meraih posisi kedua di Austria.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline