Lihat ke Halaman Asli

Wildan MZN

Mahasiswa

Dominasi Penguasaan Ekonomi

Diperbarui: 15 Januari 2025   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

WILDAN MUHAMMAD ZAKY NIDE

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

     Dominasi penguasaan ekonomi merupakan fenomena yang memiliki dampak signifikan terhadap struktur sosial dan politik suatu negara. Penguasaan ekonomi yang terkonsentrasi di tangan segelintir individu atau perusahaan besar dapat menciptakan ketidaksetaraan yang semakin lebar antara kelompok kaya dan miskin. Ketimpangan ini tidak hanya merugikan sektor ekonomi, tetapi juga memengaruhi akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang sosial bagi sebagian besar masyarakat.

     Salah satu dampak utama dari dominasi penguasaan ekonomi adalah terbentuknya oligarki, di mana kekuatan politik dan ekonomi berada di tangan sedikit pihak yang memiliki kontrol atas sebagian besar sumber daya negara. Dalam sistem seperti ini, kebijakan ekonomi sering kali lebih menguntungkan pihak-pihak tertentu yang sudah kaya, sementara rakyat kecil atau sektor ekonomi yang lebih lemah kerap terpinggirkan.

     Di sisi lain, pendukung dari dominasi penguasaan ekonomi berargumen bahwa kekuatan besar dapat mendorong efisiensi dan inovasi. Perusahaan besar sering kali memiliki sumber daya untuk berinvestasi dalam riset dan pengembangan, menciptakan lapangan kerja, serta menyediakan barang dan jasa dengan harga yang lebih kompetitif. Namun, meski ada potensi positif, ketimpangan yang ditimbulkan dapat berujung pada pengaruh politik yang tidak sehat, di mana perusahaan besar atau individu kaya dapat memanipulasi kebijakan demi kepentingan mereka sendiri.

     Secara keseluruhan, dominasi penguasaan ekonomi perlu dihadapi dengan kebijakan yang dapat mengurangi kesenjangan dan meningkatkan pemerataan kesempatan. Pengaturan yang lebih ketat terhadap praktek monopoli, distribusi kekayaan yang lebih adil, serta pemberdayaan sektor-sektor ekonomi kecil dan menengah bisa menjadi langkah untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline