Lihat ke Halaman Asli

Doa Peresmian Gedung Kampus Ma'had Aly Nurul Qarnain

Diperbarui: 1 Juli 2022   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Mengasah kemampuan literasi fikih secara mendalam memang sangat diperlukan di era globalisasi saat ini. Sehingga dibutuhkan para kader ulama yang benar-benar mumpuni untuk menangkis banyaknya aliran-aliran baru yang dianggap sesat serta menjadi juru dakwah untuk memberikan pemahaman Syariat agama Islam yang benar lewat refrensi kitab kuning karangan ulama terdahulu.

Kendati demikian, nampaknya untuk masyarakat kalangan nonpesantren masih terlalu sulit untuk mencerna isi dari kitab kuning, maka dari hal inilah yang melatarbelakangi Pondok Pesantren Nurul Qarnain yang berada di Sukowono Jember untuk mendirikan perguruan tinggi Ma’had Aly yang bertakhassus Fiqh Siyasah(fikih politik) dengan kajian utama kitab kuning baik fikih, ushul fikih, kaidah fikih, tafsir, dan lainnya. Ma’had Aly bertujuan sebagai wadah untuk mencetak para kader ulama di masa mendatang.

Kemarin, Rabu(29,06,2022) Pengasuh Ponpes Nurul Qarnain; KH. Yazid Karimullah bersama dengan KHR. Azaim Ibrahimi(Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiah Sukorejo) dan Syaikh Ali Ridlo Abdullah Muhammad(Dosen dari Azhar Mesir), dan para Kiai lain melangsungkan doa bersama untuk peresmian asrama, musholla dan gedung kampus Ma’had Aly Nurul Qarnain.

Di sela-sela waktu, KHR. Azaim sembari berdoa, meminta kepada seluruh mahasantri dan santri yang turut hadir dalam doa peresmian ini untuk memegang tembok sebagai pemantapan doa kepada Allah Swt dalam memperoleh. keberkahan.

Pendirian Ma’had Aly memang sudah merupakan cita-cita pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qarnain ;sejak dahulu ngireng lampa ghuru(mengikuti jejak guru beliau) KHR As’ad Samsul Arifin yang merupakan pendiri dari Ma’had Aly pertama di Indonesia tahun 1992 di Situbondo.

“Cita-cita saya mendirikan Ma’had Aly di Pesantren ini tidak lain karena mengikuti Kiai As’ad yaitu untuk mencetak para kader-kader ulama fikih di masa yang akan mendatang” ungkap Kiai Yazid kepada Mahasantri.

Hal serupa juga disampaikan oleh KH. Badrud Tamam, M.Hi selaku Mudir Ma’had Aly Nurul Qarnain. “Saya ingin melahirkan santri yang menguasai kitab kuning yang dibutuhkan oleh Masyarakat untuk mengantikan para pendawakwah dirasa kurang memahami syariat Islam sesuai Ahlusunnah wal Jamaah.”

“Setidaknya ada 1000 kader ahli fikih yang lahir dari Nurul Qarnain sebagai pengayom khazanah keilmuan Islam kelak” lanjut beliau.

Penulis: Wildan Miftahussurur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline