Lihat ke Halaman Asli

Wildan khadarisman

Wildan khadarisman

Kelompok KKNT 57 dan 59 UMMI Menggelar Pelatihan Budidaya Ikan

Diperbarui: 28 Agustus 2021   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kuliah Kerja Nyata Tematik KKNT tahun 2021 Universitas Muhammadiyah Sukabumi dengan kelompok 57 Desa Sukasari dan kelompok 59 Desa Cibolang kaler mengadakan kolaborasi kegiatan pelatihan Budidaya ikan terkhusus untuk POKDAKAN (kelompok pembudidaya ikan) dengan tema. "Peningkatan Kualitas POKDAKAN Melalui Penerapan Teknologi Budidaya Perikanan".

Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, 26 Agustus 2021 pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai, bertempat di Aula UPTD Kelautan dan Perikanan Cibaraja dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Sukasari, Kepala Desa Cibolang kaler dengan menghadirkan Narasumber Ibu Novita MZ, S.Pi,.M.Si dan Bapak Ujang Dindin, S.Pi,.M.Si selaku akademisi dan praktisi di bidang perikanan serta perwakilan POKDAKAN dari Cibolang Kaler dan sukasari.

Dalam sambutannya oleh ketua pelaksana, yaitu Wildan Khadarisman selaku mahasiswa UMMI yang sedang melaksanakan kegiatan KKNT tahun 2021 mengatakan "perlu adanya upaya edukasi kepada POKDAKAN untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas ikan yang baik dengan memaksimalkan potensi sumberdaya alam yang ada".

"oleh karena itu, peranan teknologi yang canggih harus bisa di gabungkan dengan peranan tradisional agar proses dari budidaya ikan ini bisa berjalan dengan baik. Dalam hal ini juga, pemerintah baik tingkat pusat hingga daerah harus turut memperhatikan para petani apalagi di masa pandemi Covid-19 dalam segi bantuan dibidang perikanan yang harus benar-benar merata". Ungkap Wildan selaku ketua pelaksana kegiatan pelatihan budidaya ikan.

Dokpri

Kegiatan pelatihan budidaya ikan tersebut membahas permasalahan yang sering terjadi di Sukabumi, mulai dari Kualitas produksi rendah, Pemahaman dasar budidaya yang kurang, Kalah saing dengan produk daerah lain, Pemasaran masih bersifat konvensional, Fenomena koi, Kesejahteraan pembudidaya rendah, Lembaga pelatihan tidak kompeten, Fenomena bioflok.

Dengan melihat kondisi geografis Sukabumi yang baik, tentunya harus bisa dimaksimalkan oleh para kelompok pembudidaya ikan dengan memperhatikan kualitas ikan, tingkatan air dan pakan dalam proses manajemen Akuakultur. Kendatipun demikian, pembahasan lainnya kepada kelompok pembudidaya ikan harus benar benar teliti dalam proses teknis budidaya, seperti : manajemen induk, pembenihan, pendederan, pembesaran serta pemanenan dan pemasaran.

Dalam pemaparannya oleh Ibu Novita MZ, S.Pi,.M.Si menyampaikan "pembudidaya ikan ini masih salah kaprah mulai dari proses pemberian pakan, kemudian dalam menggunakan media budidaya ikan hingga polikultur lainnya".

"melalui proses pelatihan ini mudah-mudahan para kelompok pembudidaya ikan harus bisa bekerja secara sistematis dengan memperhatikan proses pemberian pakan, kondisi ikan dan juga lingkungan", ungkap Novita MZ, selaku narasumber dan ketua program studi Akuakultur UMMI.

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline