Lihat ke Halaman Asli

Wilda KhoirunNisa

Secukupnya perihal apapun

Ramadan Akhirnya Menyepi

Diperbarui: 29 Mei 2020   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keramaian Ramadhan, Menyusut.
Pedagang takjil tak lagi mengelar senyum lebar.
Manusia tak lagi berjejal mengantre menu berbuka.


Tangan tangan diharap tak lagi berjabat.
masjid masjid juga menahan untuk sholat.
Suara riuh saur, telah lenyap.
Hari hari ini manusia lelap.

Ramadhan di tengah pandemi.
Ramadhanku tak lagi ramai
Ramadhanku lebih memilih sepi
Tapi Ramadhanku tetap Cahaya dihati manusia yang menanti.

Ramadhan, 2020 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline