Lihat ke Halaman Asli

Teori Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim

Diperbarui: 21 November 2022   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di desa saya, saya sering menjumpai sesajen yang ditaruh ditempat tempat yang sakral menurut penganutnya, seperti di bawah pohon, di batu yang berukuran besar, kadang juga di sekitar rumah. Tujuan dari pemberian sesajen adalah untuk memberikan makanan bagi makhluk ghoib agar mereka tidak menganggu suatu acara. Misalnya apabila ada seseorang akan mengadakan hajatan pernikahan maka orang tersebut harus bertemu dengan tetua adat supaya dibuatkan sesajen supaya acaranya dapat berjalan dengan lancar. 

Tidak hanya itu apabila ada sesorang yang tenggelam di sungai maka tetua adat akan memberikan sesajen di sungai supaya tidak terjadi kejadin yang sama. Di dalam sesajen tersebut berisi bunga tujuh rupa, beras, apem, dan juga rokok. 

Hal ini tidak sesuai dengan pandang masyarakat awam yang berfikiran modern, dimana sesajen merupakan hal yang tidak masuk akal, dan tidak jelas asal usulnya. Menurut orang awam hidup dan mati merupakan urusan yang maha kuasa begitu juga dengan kelancaran suatu acara, apabila ingin diberi kelancaran suatu acara maka mintalah pada yang maha kuasa. 

Dari sini saya melihat bahwa hal ini cocok dengan teori sosiologi pengetahuan oleh Karl Mannheim dalam teori ini dijelaskan sosiologi pengetahuan mengkaji tentang hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan dimana ada cara berpikir yang tidak dapat dipahami secara memadai selama asal-usul sosialnya tidak jelas.

Saya mengenal teori sosiologi pengetahuan dari Jurnal of Pedagogy yang berjudul Sosiologi Pengetahuan: Telaah Atas Pemikiran Karl Mannheim. Di dalam jurnal tersbut dijelaskan bahwa sosiologi pengetahuan merupakan suatu ilmu yang mengkaji antara masyarakat dengan pengetahuan dimana suatu ilmu dapat dipahami apabila asal usulnya jelas. 

Tesis utama sosiologi pengetahuan, menurut Karl Mannheimm, adalah bahwa ada cara berpikir yang tidak dapat dipahami secara memadai selama asal-usul sosialnya tidak jelas. Dalam pemahaman saya sosiologi pengetahuan berkaitan dengan bagaimana suatu masyarakat memahami suatu pengetahuan. 

Selama asal usulnya jelas maka ilmu pengetahuan dapat dipahami tetapi apabila asal usulnya tidak jelas maka tidak dapat dipahami. prinsip dasar dari sosiologi pengetahuan adalah bahwa tidak ada cara berfikir yg dapat dipahami jika asal usul sosialnya belum diklarifikasikan. Ide ide harus dipahami dalam hubunganya dengan masyarakat yg menyatakan dalam kehidupan yg mereka mainkan. Lebih jauh, sosiologi pengetahuan yang terdapat di dalamnya berupaya menghindarkan public publik akademik awam terutama dari pemujaan buta awam atas seseorang tokoh.

Teori sosiologi penegtahuan diperkenalkan oleh Karl Mannheim. Karl Mannheim lahir pada 27 Maret 1893 di Budapest, dari keluarga Yahudi kelas menengah, ayahnya adalah orang Hungaria yang bekerja sebagai produsen tekstil, sedangkan ibunya berkebangsaan Jerman. Karl Mannheim belajar di Universitas Budapest serta di Berlin, Paris dan Heidelberg. 

Di Universitas Budapest, ia memperoleh gelar doktor dalam bidang filsafat. Karl Mannheim wafat pada 9 Januari 1947 Tokoh paling berpengaruh yang menjadi landasan pemikiran Mannheim adalah Karl Marx.

Referensi:

Hamka. (2020). Sosiologi Pengetahuan: Telaah Atas Pemikiran Karl Mannheim. Palu: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline