Lihat ke Halaman Asli

Wildan Hakim

Dosen I Pengamat Komunikasi Politik I Konsultan Komunikasi l Penyuka Kopi

"Avengers: Endgame", Laga Balas Pamungkas

Diperbarui: 29 April 2019   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Avengers Endgame. Sumber foto: https://www.atomtickets.com

 

Setahun pasca Infinity War (2018), Marvel Cinematic Universe merilis lanjutan laga para manusia super dalam Avengers: Endgame. Kehadiran Avengers: Endgame mempertegas makna perang tanpa batas yang dimenangkan Thanos. Misinya untuk memangkas separuh populasi demi keseimbangan alam semesta telah purna. 

Jentikan jari Thanos dalam Avengers: Infinity War secara ajaib mengubah konstelasi alam semesta. Populasi manusia dan makhluk di planet lain punah, pun sebagian Avengers. Kuasa penuh Thanos mengendalikan semesta raya didapatkan dari kekuatan enam infinity stone yang terpasang pada tangan kirinya.

Misteri yang disisakan dalam Avengers: Infinity War inilah yang hendak dijawab dalam Avengers Endgame. Diketahui, hanya tujuh Avengers yang terlihat selamat pasca laga hebat melawan Thanos. Mereka adalah Black Widow, Pepper Potts, Iron Man, War Machine, Bruce Banner (Hulk), Captain America, dan Thor. Dua Avengers lain yakni Ant-Man dan Hawkeye tak terlihat menjadi debu dalam Avengers: Infinity War. Fakta ini hendak menginformasikan; laga balas untuk mengalahkan Thanos ditentukan oleh aksi dari sembilan Avengers yang tersisa.

Tokoh lain yang masih selamat pasca invasi Thanos adalah Rocket Raccoon, Valkyrie, Nebula, serta Okoye. Keempat tokoh ini menjadi saksi hidup kedahsyatan energi Thanos yang mampu mengubah material menjadi debu.

Kesedihan berikut misteri yang disajikan di pengujung Avengers: Infinity War merupakan invitasi (undangan) dari duet sutradara Russo bersaudara kepada pemirsa untuk menyaksikan laga lanjutan. Pada poster promosi Avengers: Endgame, publik bisa melihat wajah-wajah superhero yang dipastikan bakal meramaikan laga pamungkas. Kehadiran gang superhero ini menjadi pilihan utama bagi Anthony Russo dan Joe Russo guna menyuguhkan keseruan laga dahsyat yang penuh daya pikat.

Kelihaian Anthony dan Joe menghadirkan superhero team dalam satu layar mulai diperlihatkan pada Captain America: Civil War (2016). Laga kolosal para superhero ini kemudian kian dipertegas dalam Avengers: Infinity War (2018). Duet sutradara ini sadar betul, antara judul film dengan konten cerita harus terintegrasi dengan baik.

Perang (war) dalam sebuah tayangan sinematik harus melibatkan banyak sumber daya sekaligus sumber cerita. Karenanya, menampilkan deretan superhero yang berkonflik dan kemudian bertempur menjadi keniscayaan. Tapi mengapa untuk film ke-22 dari Marvel Cinematic Universe (MCU) ini pilihan judulnya tak memakai diksi war? Pilihan diksinya justru game yang berarti permainan. MCU sangat mungkin ingin 'memainkan' pikiran para pemirsa 

Konflik, negosiasi, dan aksi

Perang besar yang dimenangkan Thanos menyisakan sebuah tantangan bagi para Avengers yang tersisa. Hanya ada tujuh Averngers yang terlihat selamat. Artinya, sumber daya kekuatan alam semesta bertumpu pada mereka. Tambahan energi sangat mungkin didapatkan dari Captain Marvel yang dirilis sebulan sebelum Avengers Endgame.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline