Lihat ke Halaman Asli

Wildan Hakim

Dosen I Pengamat Komunikasi Politik I Konsultan Komunikasi l Penyuka Kopi

Punya Mobil dalam Dua Minggu

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1407926783264831808

Awalnya saya tak menyangka, bisa semudah ini memiliki mobil. Saya tidak pernah bertemu muka dengan pihak Astra Credit Company (ACC). Namun, mobil impian saya tiba di rumah sesuai rencana.

Akhir 2010 lalu saya dan istri memutuskan untuk kredit mobil. Kami sepakat membeli mobil keluarga. Pilihan pun jatuh pada Daihatsu Xenia tipe Li (1.000 cc). Ada alasan khusus mengapa kami memilih tipe ini. Alasan utamanya ialah soal harga dan kesanggupan kami untuk mencicilnya. Waktu itu, saya dan istri hanya sanggup mencicil mobil maksimal Rp3 juta per bulan.

Demi memiliki mobil idaman ini, saya berkomunikasi langsung dengan rekan sekampus yang kebetulan menjadi Sales Supervisor di Astra Daihatsu Pondok Pinang. Namanya Gunawan. Saya dan Gunawan mengatur waktu untuk bertemu muka sekaligus bersilaturahim. Maklumlah, kami berdua tergolong jarang bertemu.

Dalam pertemuan itu, saya mengutarakan keinginan untuk bisa kredit mobil yang harganya terjangkau dan cicilannya tidak memberatkan.

“Ada Wil. Kalau boleh tahu, mau berapaan cicilannya?” tanya Gunawan

“Kalau bisa yang di bawah tiga jutaan,” jawab saya.

Gunawan dengan sigap menjelaskan  spesifikasi mobil yang hendak saya beli. Informasi lainnya yang justru sangat saya butuhkan ialah prosedur pengajuan kredit mobil ke lembaga pembiayaan atau leasing.

“Nanti untuk leasingnya kita pakai ACC saja ya Wil. Ini sesuai rekomendasi dari Astra,” papar Gunawan.

“Mengapa ACC?” tanya saya kepada Gunawan.

“ACC dan Astra kan satu grup. Jadi lebih mudah dan lebih cepat pengurusan kredit kepemilikan mobil yang dibeli di grup Astra. Jadi kredit mobil yang sampeyan ajukan bisa lebih gampang diurus,” papar Gunawan.

Penjelasan rekan saya Gunawan cukup melegakan saya. Sejak awal saya memang berharap agar tidak terlalu direpotkan dengan urusan pengajuan kredit mobil. Melalui secarik kertas, Gunawan lantas menuliskan syarat dokumen yang harus dikirimkan kepadanya melalui email. Dokumen yang harus diserahkan antara lain: fotokopi KTP suami dan istri, scan kartu keluarga, scan buku tabungan, serta surat keterangan kerja.

Berhubung segera ingin memiliki mobil, dua hari berikutnya saya mengirimkan dokumen yang diminta kepada Gunawan melalui email. Gunawan selanjutnya memproses surat pemesanan kendaraan atau biasa disebut SPK kepada dealer tempat dia bekerja. Uang muka pembayaran mobil senilai Rp27 juta cukup saya transfer kepada Gunawan dan selanjutnya diteruskan kepada pihak Astra Credit Company (ACC).

Beberapa hari kemudian istri saya memberitahu, ada telepon dari pihak ACC untuk pengecekan. Kami berdua lega, berarti proses pengajuan kredit berjalan lancar. Pengecekan ke rumah juga dilakukan oleh pihak ACC guna memastikan bahwa saya dan istri benar-benar tinggal di Setiabudi Jakarta Selatan. Setelah tahapan pengecekan selesai, Gunawan mengabarkan pengajuan kredit mobil kami sudah disetujui ACC.

Saya dan istri tentu merasa lega. Sebab, dalam pengajuan kredit mobil ini saya tidak pernah bertemu langsung dengan pihak ACC. Praktis hanya berkomunikasi dengan Gunawan dan semuanya diurus dengan cepat dan mudah. Pekan berikutnya, saya mendapat telepon dari Ali Usman. Ali merupakan sales dari Astra Daihatsu Pondok Pinang.

“Pak Wildan, unit mobil yang bapak pesan sudah siap kami kirim. Kapan mau diterima dan akan diserahterimakan di mana?” tanya Ali dari ujung telepon.

Mendengar telepon itu, sontak saya girang. Mobil idaman akan segera masuk garasi. Saya dan istri menyepakati untuk menerima mobil baru kami di hari Sabtu. Pas kami berdua sedang libur dari kantor. Mobil yang kami pesan akhirnya meluncur mulus ke rumah dan diserahterimakan oleh Ali Usman. Usai serah terima, kami mendapatkan penjelasan tentang mekanisme pembayaran cicilan dan jumlah hutang yang harus kami cicil. Berkas kredit mobil kami juga diserahkan kepada kami.

“Jadi pak, uang muka mobil sudah termasuk cicilan pertama. Nah, bapak tinggal mencicil mulai Februari 2011. Ini sisa hutang bapak yang harus dicicil. Selanjutnya silahkan istri bapak yang tanda tangan sebab, mobil Daihatsu Xenia ini diatasnamakan istri bapak,” jelas Ali Usman.

Dengan sigap, istri saya menandatangani berkas pengajuan kredit mobil. Mobil pertama ini memang diatasnamakan istri agar dia bangga namanya tercantum di STNK. Bulan-bulan berikutnya, kami mencicil kewajiban kami kepada ACC secara tepat waktu. Pas waktunya membayar pajak mobil, akan muncul pemberitahuan dari ACC melalui SMS. Saya dan istri sangat terbantu dengan informasi semacam ini.

Untuk keperluan pembayaran pajak mobil tahunan saya biasanya ke kantor ACC di Jalan Fatmawati Jakarta Selatan guna mendapatkan surat keterangan. Cukup dengan membayar Rp10 ribu saya sudah bisa mendapatkan surat keterangan yang menjelaskan bahwa BPKB mobil kami masih berada ACC. Selanjutnya, proses pembayaran pajak mobil saya lakukan sebagaimana prosedur yang berlaku.

[caption id="attachment_337935" align="aligncenter" width="448" caption="Mobil Daihatsu Xenia kami pas ganti ban sebelum mudik Lebaran 2014 lalu"][/caption]

Kini, sudah hampir empat tahun saya dan istri mencicil mobil. Tanpa terasa, tinggal empat bulan lagi kami mencicil mobil. Sudah empat tahun berturut-turut pula, mobil Daihatsu Xenia itu mengantarkan kami mudik ke Kediri Jawa Timur. Berkat ACC, saya dan istri begitu mudah memiliki mobil dengan uang muka dan cicilan yang disesuaikan dengan kemampuan kami berdua. Ternyata kredit mobil itu mudah, asalkan melalui ACC.

Baca juga:

Tips Kredit Mobil di ACC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline