Lihat ke Halaman Asli

Wildan Fuady

Penulis, Blogger dan Web Developer

Empat Alasan Ondel-ondel Makin Tertinggal

Diperbarui: 20 Desember 2018   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah sejak lama pemikiran ini muncul di benak saya. Sebagai orang Jakarta, (baca: Bapak saya asli Jakarta) menggunakan Ondel-ondel sebagai alat ngamen tentu membuat hati saya teriris. Mungkin bukan hanya saya yang merasakannya, juga Anda sebagai pembaca.

Saya mencoba untuk memikirkan penyebabnya sampai saat ini. Setidaknya ada beberapa alasan yang menjadi penyebabnya:

1. Dilupakan Masyarakat

Ondel-ondel kini sudah mulai dilupakan masyarakat. Betapa banyak yang lebih mempopulerkan budaya asing ketimbang budaya sendiri. Anak-anak sudah mulai mengikuti trend ketimbang budaya sendiri. Parahnya, orang tua juga ikut-ikutan mengikuti trend asing sehingga "lupa" memperkenalkan budaya Ondel-ondel kepada anaknya.

2. Dianggap Kuno

Animo masyarakat era millenial mulai diperkenalkan teknologi canggih. Hal ini berdampak pada perubahan sikap, sosial dan budaya. Salah satunya adalah budaya Ondel-ondel mulai dianggap kuno. Anak sekarang lebih berpikiri ke depan dan apa yang bakal ngetren di kemudian hari. Sedangkan ondel-ondel belum ada perubahan.

3. Tak Melestarikan Budaya

Salah satu yang membuat ondel-ondel ini dibuat ngamen karena kurangnya pengetahuan bagaimana cara melestarikan ondel-ondel sendiri. Pengamen itu bisa saja berpikir sambil ngamen sekalian melestarikan budaya. Padahal, cara seperti itu tidak dibenarkan. 

Dari situ kita bisa beranggapan adanya kekurangan pengetahuan cara melestarikan budaya ondel-ondel kepada masyarakat. 

4. Pemerintah Belum Tegas Mengambil Sikap

Pemerintah saat ini belum mengambil tindakan tegas terkait penggunaan ondel-ondel untuk mengamen. Seharusnya mereka diedukasi, dibina dan dicarikan alternative lain untuk mengamen. Saya yakin, program ini nanti akan mengurangi penggunaan ondel-ondel untuk mengamen. Pemerintah pun akan terlihat peduli terhadap budaya Jakarta. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline