Lihat ke Halaman Asli

OrangGabut

Mahasiswa

Produksi Garam Pesisir Pantai Kabupaten Probolinggo

Diperbarui: 8 September 2023   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Garam merupakan komoditas penting yang   banyak digunakan secara luas dari kepentingan konsumsi sampai dengan industri. Garam   didefinisikan   sebagai   benda padat berwarna putih berbentuk kristal yang yerupakan  kumpulan senyawa dengan bagian terbesar  NaCl  (>80%)  serta  senyawa  lainnya, seperti magnesium  klorida, magnesium sulfat, dan  kalsium  klorida  
1.Sumber  garam  yang didapat  di  alam  dapat  berasal  dari  air  laut,  air danau   asin,   deposit dalam   tanah,   tambang garam, sumber air dalam tanah ataupun sunga berair    payau
2.Di    Indonesia,garam diproduksi  dengan  memanfaatkan  bahan  baku air laut ataupun air payau.Indonesia merupakannegara yang memiliki  pantai  terpanjang  ke  empat  di  dunia yaitu 95,181 km dan memiliki potensi air laut sebagai  bahan  dasar  pembuatan  garam
3.Namun, produksi garam  nasional hanya mampu  memenuhi  garam  konsumsi  dan  tidak bisa  memenuhi  garam  industri
4.hal  ini terutama disebabkan oleh:
1)teknologi produksi  dan
2) lokasi/lahan  produksi  yang tidak   tepat.  

Teknologi   produksi   garam   di Indonesia  secara  umum  masih  tradisional  dan sangat   bergantung   pada   musim   kemarau. Tahun   2023,   produksi   garam   di   Indonesia target  produksi nasional   sebanyak   1,5 jta   ton. Sedangkan kebutuhan Nasiaonal Mencapai 4,9 juta ton .Kegagalan pencapaian target tersebut terutama dikarenakan  akibat  aktivitas La-nina yang berdampak  kemarau  basah  sepanjang  tahun 2023. Permasalahan  utama lain  yang dihadapi dalam  produksi  garam  di  Indonesia  adalah kualitas  garam  (NaCl)  yang  dihasilkan  belum memenuhi  Standar  Nasional  Indonesia  (SNI).

Lokasi produksi garam di Indonesia umumnya berdekatan dengan sumber airbahan  baku  garam, baik langsung  dari  laut maupun dari aliran  sungai  atau muara  sungaiberair payau.   Karakteristik lokasi produksi garam di Indonesiasebagian besar sama, dimana kepemilikan lahan produksi antar petambak garam satu dengan yang lainnya saling berdekatan dan    melakukan proses produksi yang juga relatif sama. Secara umum proses produksidimulai dari kolam penampungan air (bozem), peminihan, dan meja kristalisasi
Untuk  meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi  garam di Indonesia,pemerintah  melalui  Kementrian  Kelautan  dan Perikanan (KKP) mencanangkan program integrasi  lahan  produksi  garam  dalam  satu kawasan   sebesar 15 ha. Salah satu tujuan utama dari program ini    adalah    untuk meningkatkan  produktivitas  produksi  garam menjadi  80-100ton/ha per periode   panen. Salah satu faktor terpenting dalam pelaksanaan kebijakan ini adalah ketepatan dalam menentukan lokasi produksi garam.

Jawa Timur merupakan lumbung garam terbesar di Indonesia.Kabupaten Probolinggo merupakan   daerah pesisir  yang  berkontribusi  pada  pencapaian target  produksi  garam  di  Jawa  Timur.Secara umum,lokasi   produksi   garam   di   kedua kabupaten   tersebut   berbeda,dimana lokasi produksi garam di Kabupaten Probolinggo sebagian berada  jauh  dari  laut  dengan  sumberair utamanya   berasal   dari   aliran   sungai   berair payau,dan sebagian besar lokasi  produksi  garam  di Kabupaten  Probolinggo  berada  di  tepi  pantai dengan  sumber  air  utama  berasal  dari  laut. Perbedaan   kedua   lokasi   produksi   tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung   produksi   garam,   seperti   curah hujan,  kecepatan  angin,  kelembaban  udara, lama   penyinaran,   jenis   tanah,   dan   derajat kejenuhan   air   bahan   baku   produksi   garam (Baume/Be) .


Untuk mendukung  usaha   peningkatan produksi  garam  khususnya  program  integrasilahan   produksi garam,dibutuhkan   analisis mengenai kesesuaian lokasi produksi garam di masing-masing daerah, termasuk  Kabupaten Probolinggo. Hanya  saja,  dalam  batas  pengetahuan  penulis, saat  ini  belum  tersedianya  metode  atau  acuan untuk  menentukan  tingkat  kesesuaian  suatu lokasi  untuk  dijadikan  sentra  produksi  garam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline