Akhir-akhir ini, ramai pemberitaan mengenai pemaksaan dan pemalakan secara mendadak oleh warga terhadap relawan yang sedang membawa bantuan untuk warga terdampak lainnya yang berada dipelosok. Perilaku warga yang tak patut tersebut dapat dinamakan opportunistic behavior (Perilaku oportunistik).
Opportunistic behavior merupakan perilaku manusia yang hanya mementingkan diri sendiri dengan tindakan spesifik dari satu pihak yang menyebabkan perbedaan dengan pihak lainnya yang berhubungan.
Perilaku tersebut dilakukan dengan sadar memanfaatkan keadaan atau lingkungan sekitarnya untuk mengambil keuntungan orang lain tanpa merasa bersalah. Melihat keadaan pasca gempa di Cianjur, sangat memungkinkan hadirnya warga dengan perilaku tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, perilaku opportunistic behavior akan sangat merugikan. Baik dari pihak yang melakukan atau yang dirugikan. Salah satunya yaitu kepercayaan. Apabila relawan sebagai jembatan pertolongan telah benar-benar kehilangan kepercayaan, bukan tidak mungkin proses pemulihan para korban lainnya akan terhambat.
Sejalan dengan pembahasan di atas. Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Kesejahteraan Sosial, semester satu, Nadyah Kurniasari ikut menanggapi. Menurutnya, perilaku tersebut dilakukan oleh sekelompok warga yang diduga oknum dengan kepentingan tersendiri.
Apapun kepentingannya tetap saja perilaku tersebut sangat merugikan. Peristiwa tersebut juga dapat menghambat proses relawan untuk mengantar bantuan yang dibawanya. Sehingga perilaku warga tidak dapat dibenarkan, jikalaupun sesama terdampak gempa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H