Lihat ke Halaman Asli

Nilai, Bangsa, dan Nasionalisme

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nilai

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia nilai dapat berarti:

·Banyak sedikitnya isi, kadar, mutu.

·Sifat-sifat yang penting bagi kemanusiaan.

·Sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya.

Menurut Priyono (2007, p. 33), ”Nilai merupakan segala sesuatu pandangan yang dianggap baik dan benar oleh suatu lingkungan masyarakat yang kemudian dipedomani sebagai contoh prilaku yang baik dan diharapkan oleh seluru warga masyarakat.”

Manusia tidak akan lepas dari nilai. Karena nilai adalah suatu pandangan orang lain terhadap individu. Tiap-tiap masyarakat memiliki sistem nilai yang berbeda-beda yang mana bersifat turun-temurun dari generasi terdaulu kegenerasi berikutnya. Nilai-nilai ini dapat bersumber dari nilai-nilai keagamaan, adat istiadat maupun estetika yang terus berkembang sejalan dengan peradaban masyarakat tersebut.

Bangsa

Bangsa adalah pengelompokan manusia yang keterikatannya dikarenakan adanya kesamaan fisik, bahasa, dan keyakinan. Terdapat pula pendapat yang mengatakan bahwa bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Bangsa merupakan kesatuan solidaritas yang terdiri dari orang-orang yang saling merasa setia satu sama lain.

Suatu bangsa tidak bergantung pada persamaan asal ras, suku bangsa, agama, bahasa ,geografi ,atau hal-hal lain yang sejenis. Akan tetapi, kehadiran suatu bangsa seolah-olah merupakan suatu kesepakatan bersama yang terjadi setiap hari. Faktor yang mendorong mereka bersatu karena adanya kesamaan yang di antaranya dalam hal cita-cita atau tujuan kepentingan, fisik biologis, wilayah, sejarah, nasib, agama, bahasa, budaya, dan sebagainya. Jika ditinjau secara politis, bangsa adalah pengelompokan manusia yang keterikatannya dikarenakan adanya kesamaan nasib dan tujuan.

Nasionalisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, sifat kenasionalan. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa nasionalisme merupakan kesadaran keanggotaan dl suatu bangsa yg secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu,semangat kebangsaan

Menurut Anderson nasionalisme adalah kekuatan dan kelanjutan dari perasaan yang berlebihan (sentiment) dan identitas nasional dengan mementingkan negara. Sedangkan menurut Ernest Renan nasionalisme adalah kemauan untuk bersatu tanpa paksaan dalam semangat persamaan dan kewarganegaraan. Menurut Ernest Gellenervia, nasionalisme adalah suatu pokok dasar berpikir politik (prinsip) yang menganggap bahwa antara unit nasional dan politik seharusnya mampu mengimbangi. Secara umum Kohn (1984) menjelaskan nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu alat pemersatu yang membuat bangsa atau negara menjadi lebih kuat serta solid untuk menghadapi tekanan,penjajahan dan penindasan yang terjadi dalam memecah belah negara tersebut. Selain itu, nasionalisme juga dapat diartikan sebagai suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan.

Daftar Pustaka

Kohn,Hans. (1984). Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: Penerbi Erlangga.

Rahayu,Minto.(2007). Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa. Jakarta: Grasindo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline