Lihat ke Halaman Asli

Wildan Ubaidirrohman

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Study Kasus Konflik Internal Pekerja Serikat dan PT Freepot

Diperbarui: 19 Mei 2023   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PT Freepot Indonesia adalah perusahaan tambang emas internasional yang terletak di kabupaten Mimika Provinsi Papua. PT Freepot Indonesia memperkerjakan karyawan dari seluruh dunia dan bekerja sama dengan 24 negara dunia.

Namun dibalik besaranya sebuah nama terdapat berbagai konflik internal yang ada didalamnya salah satunya adalah tindakan menyimpang yakni memotong upah buruh , mayoritas masyarakat lokal bekerja disama sebanyak tiga puluh ribu karyawan. Ironisnya masalah yang dilakukan oleh para manajer ini dilakukan sering dan tidak ada penyelesaian masalah yang berarti. 

Pada tahun 2011 terjadi sebuah insiden penembakan saat konvoi menuntut upah yang seharusnya. Salah satu anggota serikat pekerja tertembak yang bernama Petrus Ajimeserba berusia 36 tahun . Dari insiden tersebut para karyawan menduga bahwa manajemen PT Freepot bekerja sama juga dengan pihak militer. 

Dari studi kasus diatas jika saya menjadi PR dari PT Freepot saya akan mencari informasi dari kedua belah pihak antra pekerja dan manajer, namun saya akan memfokuskan aduan para pekerja. Setelah informasi yang saya dapatkan saya akan mencari tahu pelaku yang ada didalamnya dan saya akan melakukan rapat dengan pihak internal antara atasan/ direktur utama dengan menyarankan melakukan tindakan pemecatan secara tidak hormat dan mengganti dengan pengganti yang lebih baik. Jika hanya diberi peringatan saja tidak akan membuat pelaku kapok apalagi kejadian tersbut berlarut sejak lama sehingga menumbulkan citra yang jelek, penting nya sebuah perusaaan mempunyai citra yang baik agar kerjasama yang dihasilkan dengan negara lain tidak terganggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline