Allah telah menetapkan bahwasanya dalam kisah kaum-kaum terdahulu terdapat hikmah dan pelajaran bagi orang-orang yang berakal, serta yang mampu merenungi kisah-kisah tersebut, menemukan hikmah dan nasihat yang tersurat maupun yang tersirat di dalamnya, serta menggali pelajaran dan petunjuk hidup dari kisah-kisah tersebut.
Allah juga memerintahkan agar kita bertadabur terhadapnya, menyuruh untuk meneladani kisah orang-orang yang sholih lagi muslih, serta mengambil metode mereka untuk menyebarkan rahmat allah ke seluruh alam semesta.
Diantara faedah yang dapat kita ambil dari kajian kisah-kisah dalam al-quran seperti yang disebutkan oleh Syech Manna' Al Qattan dalam kitabnya yang fenomenal dengan adalah :
Menjelaskan asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Baca juga : Hak dan Kewajiban Warga Negara: Pandangan Dalam Nilai-Nilai Islam serta Al Quran
Menguatkan hati rosulallah (Nabi Muhammad SAW) dan hati umat muhammad atas agama Allah dan juga memperkuat keyakinan orang-orang yang beriman tentang pertolongan al-haq dan bala tentaranya serta kehancuran kaum yang menyimpang. Seperti firman Allah (QS; Hud; 120)
Membenarkan para nabi terdahulu dan mengabadikan jejak dan peninggalannya.
Kisah-kisah tentang adzab, maupun kisah tentang surga harus kita jadikan pelajaran untuk memperbaiki diri sendiri terlebih mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Seperti dalam firman Allah (QS; Yusuf: 111)
Menampakkan kebenaran Nabi Muhammad dalam misi dakwahnya dengan mengkabarkan kisah-kisah umat terdahulu.
Pengulangan kisah dan hikmanya.
Pengulangan kisah-kisah dalam Al-Quran tidak semata-mata yang maha agung (Allah SWT) kehabisan tema untuk dibahas dalam Al-Quran, akan tetapi Allah menitipkan pesan tersirat dalam setiap pengulangan kisah-kisahnya, dan dengan pengulangan kisah tersebut membuat Al-Quran dari sudut pandang balaghah menjadi sangat mempesona untuk dikaji lebih dalam.