Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UIN Saizu Purwokerto Ikut Serta Meramaikan Tradisi Suronan Sedekah Bumi di Desa Wagirpandan

Diperbarui: 5 Agustus 2024   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Archive KKN kelompok 23 (Dokpri)

Pada tanggal 18 Juli 2024, Desa Wagirpandan yang terletak di Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen, mengadakan acara tradisional Suronan Sedekah Bumi. Acara ini merupakan salah satu tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat desa tersebut.

Suronan Sedekah Bumi adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Wagirpandan sebagai bentuk rasa syukur atas segala rezeki dan keberkahan yang telah mereka terima sepanjang tahun. Tradisi ini juga berfungsi sebagai cara untuk menghormati leluhur yang diyakini telah memberikan perlindungan dan keberkahan bagi desa.

Pak Satim, selaku juru kunci pemakaman umum Mahameru, menjelaskan, "Tradisi Suronan Sedekah Bumi diadakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Desa Wagirpandan atas segala rezeki dan keberkahan yang telah mereka terima. Selain itu, acara ini juga merupakan cara untuk menghormati leluhur yang diyakini telah memberikan perlindungan dan keberkahan bagi desa." Selain Pak Satim, seluruh warga Desa Wagirpandan ikut serta dalam acara ini, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mahasiswa KKN UIN Saizu Purwokerto pun ikut serta meramaikan acara tersebut.

Acara Suronan Sedekah Bumi di Desa Wagirpandan diadakan setiap tahun pada tanggal 18 Juli. Lokasi utama acara ini adalah di pemakaman umum Mahameru, tempat dimana leluhur desa dimakamkan, serta di berbagai tempat di sekitar desa.

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Desa Wagirpandan atas segala rezeki dan berkah yang telah diterima sepanjang tahun. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk menghormati leluhur yang diyakini memberikan perlindungan dan keberkahan bagi desa.

Pelaksanaan tradisi Suronan Sedekah Bumi melibatkan berbagai kegiatan, seperti resik kubur (membersihkan makam), doa bersama, dan sedekah bumi atau tumpengan. Tumpeng yang telah disiapkan kemudian dibagikan kepada warga sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Tradisi Suronan Sedekah Bumi di Desa Wagirpandan meliputi berbagai kegiatan seperti resik kubur membersihkan makap para leluhur dan keluarga, doa bersama untuk keberkahan dan keslamatan desa, kemudian yang terakhir Sedekah Bumi/Tumpengan sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan.

Archive KKN Kelompok 23 (Dokpri)

Dengan adanya kegiatan ini warga masyarakat Desa Wagirpandan berharap mahasiswa KKN sebagai generasi muda dapat turut andil untuk melestarikan budaya suronan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline