Lihat ke Halaman Asli

Iri Tanda Insecure?

Diperbarui: 26 Mei 2022   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : prbandungraya.pikiran-rakyat.com

Iri tanda Insecure ?

Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan berbagai istilah yang mengundang insecurity pada seseorang. Padahal kenyataanya insecurity hanya akan membuatmu menjadi manusia yang tak pandai bersyukur dan tak menerima pemberian dari sang Maha Rahman. Karena kenapa? Semua yang ada pada diri kita saat ini merupakan kehendak sang Pencipta. 

Tapi segala hal dan alur apa yang kita tempuh dalam menjalani kehidupan ini dibawah dari kendali kita. Fokus saja pada apa yang kita kendalikan tak perlu terlalu memikirkan sesuatu yang diluar dari kendali kita, bagaimana validasi orang terhadap diri kita misalnya, bagaimana pendapat orang tentang pribadi kita misalnya, dan segala hal yang membuat kita merasa selalu ada yang kurang pada diri dan pada akhirnya membawa kita pada rana mengkufuri nikmat yang selama ini kita nikmati namun selalu lupa untuk kita syukuri.

Insecure menurut alodokter.com adalah perasaan cemas, ragu, atau kurang percaya diri sehingga membuat seseorang merasa tidak aman. Akibatnya, orang yang insecure bisa saja merasa cemburu, selalu menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya, atau bahkan membandingkan dirinya dengan orang lain

Tak perlu menjadi berbeda untuk menemukan teman yang setia atau pasangan yang mau menerima segala lebih dan kurang yang ada pada diri kita, sebab ketulusan itu hadir dari seseorang yang mau menerima dengan kelebihan dan karakterisktik yang kita miliki. 

Jika pada nyatanya dia menerima saat kau telah mengubah jati diri, berarti sejatinya dia bukanlah orang yang tulus. Fokuskan saja pada perbaikan diri, maka yang terbaik pun nantinya akan datang menghampiri.

Jika ditengah kegersangan pemikiran dan krisisnya pemahaman banyak lisan yang datang menyakiti maka tak perlu dimasukkan hati, dia hanya tak tahu bagaimana menjadi pribadi yang dicintai, dia hanya tidak tahu bagaimana mempergunakan lisan sesuai porsinya, dia hanya tidak tahu bagaimana menjaga sehatnya hati dengan tidak mengotori, dia hanya tidak tahu bagaimana cara mengontrol pikiran, dia hanya tidak tahu bagaimana cara berinteraksi untuk bisa saling mencintai dan menyayangi. 

Intinya, dia hanya tidak tahu, tapi berani memberi predikat yang berasal dari penilaiannya sendiri. Padahal ia pun memiliki banyak celah untuk mampu dikritisi tapi karena tak ingin sama dengannya, tak ingin menjadi sepertinya, maka kita harus melakukan sesuatu yang tak sama dengannya yakni tak memiliki sifat tidak tahu agar mampu menjadi pribadi yang berkualitas dan dinantikan.

Tak perlu meilirik apa yang orang lain telah miliki, cukup syukuri apa yang telah digenggaman kita saat ini, sebab yang kita miliki belum tentu menjadi kebutuhannya dan yang dia miliki belum tentu bermanfaat untuk kehidupan kita. Sebab, setiap manusia memiliki kapasitas dan takarannya masing-masing.

Mungkin saat ini banyak hal yang kita ingini namun belum dikasih oleh sang Maha Pemberi. Namun, apakah karena itu kita lantas menjadi hamba yang gemar menimpali segala apa yang belum mampu menjadi milik pribadi ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline