Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Pendidikan Informal pada Pengasuhan Anak

Diperbarui: 21 Oktober 2020   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap orang tua pastilah mengupayakan untuk mengasuh anaknya dengan sebaik --baiknya agar anaknya menjadi manusia yang jauh lebih baik dari pada kehidupan orang tua sebelumnya. Kebanyakan orang tua mendidik anak dengan bercermin dari pengalamannya dimasa lalu. Hal ini cukup benar untuk diterapkan, namun sebagiannya juga kurang benar untuk diterapkan dalam pengasuhan pada anak, karena keadaan saat orang tua masih kecil sangat berbeda dengan keadaan saat buah hati sekarang ini.

Seperti karena dahulu kala anak tidak diperbolehkan menggunakan smartphone dan  hanya bermain dengan permainan tradisional saja. Bukan berarti saat ini smartphone tidak diperbolehkan juga untuk digunakan oleh anak. Namun penggunaan smartphone pada anak memang harus di awasi, agar penggunaannya tepat dan tidak merugikan anak. Orang tua masa kini tidak boleh tertinggal dalam perkembangan jaman agar anak tidak didik dengan pencerminan masa lalu orangtua sendiri dan harus pintar-pintar dalam mengontrol anak.

Maka dari itu, pentingnya pendidikan informal diterapkan di lingkungan keluarga. Pendidikan Informal adalah pendidikan yang berlangsung dilingkungan keluarga dan prosesnya dapat disadari dan tidak dapat disadari oleh pelakunya. Livingstone (1998) mendefinisikan pendidikan informal adalah setiap aktifitas yang melibatkan pursuit pemahaman, pengetahuan, atau kecakapan yang terjadi diluar kurikulum lembaga yang disediakan oleh program pendidikan, kursus atau lokakarya. 

Pembelajaran informal dapat terjadi diluar konteks kurikulum. Hal ini dibedakan dari persepsi harian dan sosialisasi umum dengan identifikasi kesadaran diri individu tentang aktifitas sebagai pembelajaran bermakna. Tujuan, isi, cara dan proses pemerolehan, lamanya, evaluasi hasil dan aplikasi dapat ditentukan oleh individu dan kelompok yang melakukan proses pendidikan informal tersebut, tanpa kehadiran seorang fasilitator yang memiliki posisi secara melembaga.

Pendidikan informal biasa juga disebut pendidikan keluarga, dimana pendidikan dimulai dari keluarga. Menurut Tarakiawan (2001), pendidikan yang mungkin terjadi dalam keluarga, yaitu: 1) pendidikan iman, 2) pendidikan moral, 3) pendidikan fisik, 4) pendidikan intelektual, 5) pendidikan psikis, 6) pendidikan sosial, dan 7) pendidikan seksual.

Peran orang tua sebagai pendidik dalam keluarga terarah dalam penanaman pendidikan moral sopan santun dan etika. Orang tua memainkan peran penting, mereka sangat berpengaruh dalam pendidikan anak-anak mereka, dan mereka bertanggung jawab atas pendidikan, perawatan dan bimbingan anak-anak mereka untuk mencapai tahap-tahap tertentu yang mempersiapkan mereka untuk kehidupan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline