Lihat ke Halaman Asli

Wilda Ainun Najihah

Mahasiswa UIN MALIKI

Santri Kekuatan Masa Depan Bangsa

Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suara.com

 Revolusioner Santri Kekuatan  Masa Depan Bangsa

 

Presiden Republik Indonesia melalui Keppres No 22 Tahun 2015 menetapkan keputusan pada tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Presiden menetapkan hari santri Nasional dengan beberapa pertimbangan diantaranya ; ulama dan santri memiliki peran besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan Ripublik Indonesia dan mempertahankan negara kesatuan Ripublik lndonesia serta mengisi kemerdekaan, Untuk mengenang, meneladani dan melanjutkan peran ulama dan  santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Ripublik lndonesia serta berkontrbusi dalam pembangunan bangsa, perlu ditetapkan hari santri, pada tanggal 22 Oktober tersebut diperingati merujuk pada ditetapkannya resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 oleh para santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru lndonesia yang mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik lndonesia dari serangan penjajah.

Resolusi Jihad merupakan bentuk perlawanan kepada para penjajah bangsa Indonesia. Inti dari Resolusi Jihad adalah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Umat Islam Indonesia saat itu diwajibkan untuk membela Tanah Air dan mengusir para penjajah yang ingin merebut kembali kemerdekaan Indonesia. 

Hari santri mengingatkan kita kembali akan pentingnya peran santri dari zaman ke zaman, sejak zaman penjajahan hingga sekarang peringatan hari santri tersebut memang patut untuk diacungi jempol. Sebab, sejarah perjuangan santri dalam mempertahankan negara memang perlu diperkenalkan lagi sebagai upaya untuk menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan pemuda terutama bagi para santri. 

Semangat jihad dari para santri demi negeri tercinta dan kiprah mereka dalam perjuangan kemerdekaan, memang kurang diketahui oleh masyarakat. Padahal sudah semestinya sejarah perjuangan tersebut harus dicatat rapi dalam lembaran sejarah bangsa. Sebab bila direnungi ulang perjuangan para santri tersebut bisa dikategorikan sebagai perjuangan pahlawan.

Sepanjang sejarah pondok pesantren yang menjadi tempat santri memang sering dianggap remeh. Padahal dari sanalah terlahir para santri yang bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan negeri. Sehingga, kini kontribusi santri dalam berbagai kegiatan negara kurang mendapatkan perhatian, bahkan perannya kini perlahan memudar dan hilang dari ingatan masyarakat, seiring dengan berjalannya waktu. Padahal rekaman sejarah tentang peran santri dalam sejarah bangsa Indonesia perlu diputar ulang sebagai upaya resolusi semangat santri dalam perjuangan mengisi kemerdekaan Negara Indonesia.

Pada dasarnya santri itu mempunyai karakteristik tersendiri, diantaranya yaitu, seseorang yang khusyuk menimba ilmu pengetahuan di suatu pondok pesantren dengan penampilan dan sikap sederhana. Mereka terbiasa bangun pagi lebih cepat, kemudian tidur malam telat. Suara zikir dan membaca bertaut dari satu kelas ke kelas yang lain mengalahkan suara mesin pembangkit tenaga listrik. Karakter seperti inilah yang mendidik mereka menjadi orang yang cerdas dan kuat sebagai calon-calon pemimpin negeri di masa yang akan datang.

Suara manusia yang saling bersautan di tempat yang sempit itu, seakan telah menjadi hiburan gratis pengganti konser artis top di berbagai belahan dunia. Suara doa dan dzikir mereka, terlihat setiap pagi dan malam yang berkah. Dari hari ke hari semangat mereka menimba ilmu mereka selalu bertambah. Walau antrian di kamar mandi, desak-desakan di asrama yang sempit, tak membuat mereka pasrah kepada alam demi menggapai cita yang suci dan hakiki.

Situasi dan kondisi yang demikian telah mendidik para santri menjadi sekelompok masyarakat yang mempunyai komitmen yang tinggi dan kuat. Karakter santri yang dapat menjadi potensi Indonesia untuk memajukan negeri ini: Pertama, sikap kemandirian, di mana satu ciri orang-orang sukses adalah memiliki jiwa yang mandiri. 

Kedua, santri meliliki sifat pengabdian. Filosofi kerja di pesantren adalah mengabdi. Ketiga, ruh jihad. Definisi jihad di sini adalah tekad dan komitmen yang kuat dalam mengarungi samudera penderitaan serta memecahkan kebutuhan. Negeri dengan tingkat kesungguhan yang kuat akan dapat menaklukan dunia, misalnya  pada zaman penjajah dulu sebelum Indonesia merdeka para santri dan ulama' melawan penjajah sampai titik darah penghabisan. Keempat, cinta ilmu dan wawasan yang luas. Hidup dalam dunia ilmu pengetahuan, membuat santri harus mencintai ilmu pengetahuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline