Lihat ke Halaman Asli

Wilchan Robain

Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Sosial Sains Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

Kebutuhan DUDI dan Peran Perguruan Tinggi sebagai Pemasok Sumber Daya Manusia

Diperbarui: 15 April 2024   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Penulis

DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) sangat membutuhkan efisiensi dan efektifitas dalam menjalankan usaha agar dapat lebih lincah dan dapat bersaing secara fair dengan kompetitor sejenis. Di antara efisiensi yang diperlukan adalah kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan mempunyai skill yang layak dan dibutuhkan perusahaan. Perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya dalam hal penerimaan pegawai dengan mengadakan pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM serta lainnya sebelum mereka masuk bekerja di perusahaan. Karena itu peran perguruan tinggi diperlukan dalam hal menutupi efisiensi dan efektifitas perusahaan tersebut. Perguruan tinggi sebagai penyedia output SDM sangat berperan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan dengan menciptakan mahasiswanya sebagai SDM yang siap kerja. Sehingga akan terjadi sinergitas antara perusahaan dan perguruan tinggi.

Melalui kebijakan merdeka belajar - kampus merdeka (MB-KM) yang telah dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pada Pasal 18 disebutkan masa atau beban belajar yang dijalankan mahasiswa program studi sarjana atau sarjana terapan dapat dilakukan: pertama mengikuti proses pembelajaran dalam program studi pada perguruan tinggi sesuai masa atau beban belajar; dan kedua mengikuti kegiatan belajar dalam mata kuliah program studi sebagian masa atau beban belajar dan sebagian lainnya dapat menjalankan sesuai dengan aturan program studi di luar program studi yang dijalankan

Perguruan Tinggi dituntut untuk merubah pola pembelajaran dan penyesuaian mata kuliah sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga pada saat ini perguruan tinggi sedang melakukan beberapa konversi mata kuliahnya dan mahasiswa dapat menyesuaikan sehingga akan mendapat ilmu atau skill yang dibutuhkan perusahaan. Di antara beberapa mata kuliah hasil konversi: Human Capital Management, Problem Solving, Supply Chain, Manajemen Kinerja dan sebagainya.

Di antara kebijakan MB-KM adalah penyelenggaraan program “Membangun Desa” dengan program KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik). Sebagai Universitas yang ikut berperan dalam program studi tersebut maka Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan juga berperan aktif dalam menjalankan program pemerintah tersebut. Pada semester ganjil tahun akademik 2023/2024 maka UNPAB telah menerjunkan sejumlah mahasiswa ke berbagai desa di Sumatera Utara dalam membantu pemerintah desa dalam pengembangan bisnis, UMKM dan perencanaan serta pengelolaan desa yang bertujuan agar masyarakat desa dapat terlatih dan trampil dalam menjalankan program dan usaha yang dijalankan dengan bantuan pelatihan dari mahasiswa sehingga menjadi pengusaha yang trampil dan sukses dalam usahanya.

KKNT UNPAB yang kami jalankan adalah dengan menerjunkan 7 orang mahasiswa terpilih dari program studi manajemen dan sistem komputer ke Desa Sidodadi, Kecamatan Ramunia, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Desa Sidodadi terdiri dari 17 Dusun dengan nama dusun hampir sama dengan nama daerah di jawa seperti Jogja, Kauman, Blora, Purwosari, Cilacap, dan sebagainya. Dengan mempunyai keunggulan bisnis di dusun tersebut seperti dusun Jogja dikenal sebagai penghasil cabai, dusun Kauman sebagai penghasil usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pisang saleh asap (Pisalsap). Dan sangat banyak dusun yang memerlukan bantuan dari perguruan tinggi untuk menggali potensi dusunnya.

Adapun fokus membangun desa adalah dengan memberikan pencerahan strategi SDM dalam pembuatan produk UMKM yaitu Pisang Sale Asap atau Pisalsap yang sudah mulai dikenal oleh masyarakat selain yang sudah terkenal yaitu pisang sale dari daerah Aceh.

Mahasiswa yang diterjunkan diarahkan agar dapat membantu kebutuhan manajerial SDMnya agar tetap tersedia dan jangan sampai usaha ini berjalan dengan sebentar. Diharapkan dengan strategi pengembangan SDM maka usaha tersebut dapat berjalan panjang dan tanpa ada kendala dari SDM yang tetap tersedia untuk meneruskan usaha tersebut. Karena kalau tidak menerapkan manajemen SDM yang baik pengusaha UMKM tersebut akan kehilangan generasi penerus pengembang usahanya pada masa mendatang.

Sumber: Penulis

Sumber: Penulis

Sumber: Penulis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline