Lihat ke Halaman Asli

Wiki SariSinurat

mahasiswa ilmu gizi

Kejar Penurunan Stunting, Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Gelar Pelatihan Kader Posyandu di Desa Binangun

Diperbarui: 10 Februari 2023   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Batang, Bandar (11/01/23). Bertempat di Balai Desa Binangun, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2022/2023 melaksanakan Pelatihan Kader Posyandu terkait "Pencegahan, Deteksi dan Usaha Mengejar Tumbuh Kembang Anak Stunting". Pelatihan ini dilakukan dengan bentuk sosialisasi dan simulasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam melakukan deteksi dan mencegah terjadinya stunting. Pada pelatihan ini, mahasiswa mengenalkan bagaimana cara yang  efektif dalam mencegah terjadinya stunting khususnya pemenuhan gizi ibu hamil dan balita hingga usia 23 bulan. Materi pelatihan meliputi pemahaman definisi stunting, prevalensi stunting di Indonesia, faktor penyebab stunting, dampak dari stunting, intervensi stunting dan praktik pemberian makan bayi dan anak (PMBA).

Berdasarkan data dari Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Puskesmas Bandar I, diketahui terdapat 11 dari 106 balita yang mengalami stunting di desa Binangun. Stunting masih menjadi masalah gizi prioritas nasional yang perlu ditangani oleh berbagai pihak. Berdasarkan hasil Status Survei Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2021 berada pada angka 24,4% dan turun menjadi 21,6% di tahun 2022. Sedangkan prevalensi stunting di Jawa Tengah pada tahun 2021 yaitu 20,9% dan turun 20,8% pada tahun 2022.

Determinan yang menjadi penyebab kejadian stunting di Desa Binangun yaitu rendahnya pemberian ASI ekslusif, kurangnya pengetahuan ibu dalam praktik PMBA, pola asuh orang tua, faktor ekonomi yang rendah, tingginya angka pernikahan dini dan kurangnya kapasitas serta keterampilan kader posyandu  dalam pengukuran antropometri selama psoyandu. Selain itu kader posyandu secara umum belum memahami secara pasti apa yang dimaksud dengan stunting, penyebab dan faktor risiko stunting serta pencegahan stunting.

KKN TIM I UNDIP 2022/2023

Pemberdayaan kader posyandu dalam kegiatan posyandu sangat diperlukan untuk pencegahan stunting. Selama keberjalanan pelatihan, secara umum seluruh kader cukup antusias dalam bertanya dan berdiskusi. Saat mahasiswa menanyakan apa itu stunting, hanya beberapa orang yang mampu menjelaskan definisi stunting dengan benar. Identifikasi stunting bisa diketahui dari status gizi balita berdasarkan z-score PB/U atau TB/U melalui aplikasi, penjelasan klasifikasi z-score PB/U atau TB/U berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak.

Pada sesi akhir pelatihan terdapat postest untuk melihat sejauh mana para kader posyandu memahami apa itu stunting. Adapun hasil postest menunjukkan 60% kader sudah memahami materi yang dipaparkan mahasswa. Hambatan yang ditemui pada pelaksanaan program ini adalah kurangnya pengetahuan kader dalam penggunaan teknologi, tidak adanya kuota internet, dan rendahnya taraf pendidikan kader. Tindak lanjut dari program ini adalah tetap memonitoring dan diskusi dua arah dengan kader posyandu saat kegiatan posyandu.

Pencegahan stunting jauh lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan stunting. Sehingga peran kader posyandu sebagai jembatan langsung pemberi informasi kepada ibu balita perlu dimaksimalkan dengan baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline