Lihat ke Halaman Asli

Wike Aprianti

Mahasiswa Semester 7 Universitas Darunnajah

Menggali Inspirasi dari Mesir dan Indonesia

Diperbarui: 15 November 2024   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

iqra.id

Pendidikan adalah fondasi yang membentuk masa depan suatu bangsa. Di era yang ditandai dengan percepatan teknologi dan kompleksitas sosial, tantangan bagi sistem pendidikan semakin meningkat. Mesir dan Indonesia adalah dua negara dengan tradisi pendidikan yang panjang, khususnya dalam pendidikan Islam. Kedua negara ini, meskipun berbeda budaya dan lokasi geografis, menghadapi tantangan yang mirip dalam menyeimbangkan tradisi pendidikan Islam dengan kebutuhan zaman modern. Dengan latar belakang ini, kita dapat menggali inspirasi dari cara keduanya menjawab tantangan zaman melalui pendekatan pendidikan yang unik.

1. Menilik Tradisi Panjang Pendidikan Islam di Mesir dan Indonesia

Mesir dan Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam pendidikan Islam. Mesir dikenal dengan Universitas Al-Azhar, salah satu universitas tertua dan paling dihormati di dunia Islam. Al-Azhar telah menjadi pusat studi keagamaan sejak abad ke-10, menawarkan pendidikan agama yang mendalam dan menjadi tempat belajar bagi siswa dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di sisi lain, Indonesia memiliki pesantren dan madrasah sebagai sistem pendidikan tradisional yang tersebar luas di seluruh negeri. Pesantren di Indonesia tak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk karakter, kedisiplinan, dan wawasan sosial yang kuat bagi siswa.

Namun, seiring perubahan zaman, pendidikan di kedua negara menghadapi tantangan untuk tetap relevan. Sementara Mesir mencoba memodernisasi kurikulum Al-Azhar dengan memasukkan disiplin ilmu umum, Indonesia berupaya mengintegrasikan pendidikan agama dengan sistem pendidikan nasional, termasuk dengan menerapkan Kurikulum Merdeka yang baru. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa kedua negara menyadari pentingnya menyeimbangkan nilai-nilai tradisional dengan tuntutan keterampilan abad ke-21.

2. Kurikulum dan Relevansi terhadap Kebutuhan Masa Kini

Perkembangan kurikulum merupakan salah satu cara utama bagi sistem pendidikan untuk tetap relevan. Di Mesir, kurikulum Al-Azhar secara tradisional fokus pada pengajaran agama, termasuk Al-Quran, tafsir, hadis, dan fiqih. Namun, ada upaya untuk memperluas kurikulum ini dengan menambahkan pelajaran ilmu pengetahuan, teknologi, dan bahasa asing. Dengan demikian, lulusan Al-Azhar diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih luas dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan modern, baik di dunia kerja maupun dalam pemahaman yang lebih luas terhadap masyarakat global.

Indonesia juga melakukan perbaikan kurikulum melalui implementasi Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk lebih aktif dalam memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat mereka. Pendekatan ini mendorong pendidikan berbasis proyek dan pemecahan masalah, yang lebih relevan dengan tuntutan zaman. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif, sehingga siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga mampu menerapkan ilmu dalam situasi nyata.

3. Integrasi Pendidikan Agama dan Ilmu Umum

Mesir dan Indonesia menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan pendidikan agama dan ilmu umum. Sistem Al-Azhar di Mesir telah lama menjadi pusat pendidikan agama Islam, namun masih membutuhkan peningkatan untuk memastikan lulusannya memiliki keterampilan praktis yang relevan di dunia kerja. Tantangan ini diperburuk oleh persepsi yang mengatakan bahwa lulusan Al-Azhar hanya memiliki pemahaman agama dan kurang siap menghadapi tantangan pekerjaan modern. Untuk menjawab hal ini, pemerintah Mesir telah memperkenalkan kursus keterampilan dan pelatihan teknologi bagi siswa Al-Azhar, dengan harapan bahwa lulusan Al-Azhar dapat memiliki kontribusi yang lebih besar di berbagai sektor.

Di Indonesia, sistem pendidikan keagamaan juga mengalami penyesuaian untuk menyiapkan siswa menghadapi dunia modern. Madrasah dan pesantren kini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga memperkenalkan pelajaran umum seperti matematika, sains, dan komputer. Banyak madrasah dan pesantren di Indonesia yang kini memiliki kurikulum ganda yang mencakup pendidikan agama dan ilmu umum. Hal ini membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang seimbang, sehingga mereka dapat memasuki dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan kompetensi yang memadai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline