Persamaan Pendidikan di Brunei dengan Indonesia
Pendidikan adalah fondasi utama untuk menciptakan kemajuan suatu bangsa. Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masing-masing. Meskipun Indonesia dan Brunei Darussalam memiliki perbedaan dalam hal ukuran geografis, tingkat pendapatan, dan sejarah politik, keduanya memiliki sejumlah persamaan dalam pendekatan pendidikan yang mereka jalankan.
Artikel ini akan membahas beberapa persamaan utama antara sistem pendidikan di Brunei dan Indonesia, baik dari segi struktur, kebijakan, maupun tantangan yang dihadapi.
1. Pendidikan Dasar Sebagai Prioritas Utama
Baik Brunei maupun Indonesia memandang pendidikan dasar sebagai hal yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di kedua negara ini, pendidikan dasar berupa sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) adalah wajib dan gratis bagi semua anak. Ini merupakan komitmen negara dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang setara sejak usia dini.
Di Brunei, pendidikan dasar dimulai pada usia enam tahun dan berlangsung selama sembilan tahun, yang terdiri dari enam tahun sekolah dasar dan tiga tahun sekolah menengah pertama. Negara ini memberikan pendidikan gratis untuk semua jenjang pendidikan, termasuk pendidikan tinggi di universitas negeri. Dengan demikian, semua warga negara Brunei memiliki kesempatan untuk mengakses pendidikan berkualitas tanpa adanya hambatan biaya.
Di Indonesia, sistem pendidikan dasar juga terdiri dari pendidikan dasar dan menengah pertama yang berlangsung selama sembilan tahun. Meskipun akses pendidikan telah berkembang, tantangan terbesar Indonesia terletak pada pemerataan kualitas pendidikan antar daerah. Sementara di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, kualitas pendidikan relatif baik, di daerah pedalaman dan terluar, akses dan kualitas pendidikan masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan.
2. Penguatan Pendidikan Agama
Agama memainkan peran penting dalam pendidikan di kedua negara. Brunei dan Indonesia, meskipun berbeda dalam segi agama mayoritas (Brunei berpenduduk mayoritas Muslim, sementara Indonesia adalah negara dengan keberagaman agama terbesar), keduanya memberikan penekanan yang kuat pada pendidikan agama dalam kurikulum sekolah.
Di Brunei, pelajaran agama Islam menjadi salah satu mata pelajaran utama yang diajarkan di sekolah-sekolah, mengingat negara ini merupakan negara dengan mayoritas Muslim. Pendidikan agama diberikan sejak dini dan diajarkan secara mendalam, tidak hanya untuk membentuk karakter moral siswa, tetapi juga untuk memperkenalkan mereka pada nilai-nilai agama yang berlaku di masyarakat.
Pemerintah Brunei juga mendirikan sekolah-sekolah agama yang menawarkan pendidikan agama Islam yang lebih intensif, baik untuk siswa laki-laki maupun perempuan.
Sementara itu, Indonesia, sebagai negara dengan keragaman agama yang sangat besar, memiliki sistem pendidikan yang mengakomodasi berbagai agama. Pendidikan agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan lainnya diajarkan sesuai dengan agama yang dianut oleh masing-masing siswa.
Meskipun begitu, dalam konteks sekolah negeri, pendidikan agama Islam tetap menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa Muslim. Di beberapa daerah, terutama di daerah dengan mayoritas Muslim, sekolah-sekolah berbasis pesantren atau madrasah banyak ditemukan, memberikan pendidikan agama yang lebih mendalam bagi para siswanya.