Lihat ke Halaman Asli

Wike Adinda

Mahasiswi sastra Indonesia

Sunyi tanpa dirimu ayah

Diperbarui: 28 Desember 2021   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari demi hari berganti dan waktu demi waktu mulai berjalan,Dirimu yang kurindu,kini hanya tinggal abu
Dari setiap langkah ku ,aku hanya melihat bayangmu , Dia adalah ayahku
  Ayah..
Setiap hari hari ku mulai terasa sunyi tanpa dirimu
Kau yang suka duduk memutar kopi sambil menunjukkan wajah tampanmu yang bersinar mengalahkan matahari..
Kini hanya tinggal kenangan..
Canda tawamu yang setiap hari terdengar ditelingaku,kini hanya tinggal kesunyian
 rumahmu yang begitu sangat cerah disetiap harinya, kini mulai memudar dan mulai sunyi tanpa dirimu..
   Takusangka..
Disaat usiaku meranjak dewasa Kau begitu cepat pergi ,dan meninggalkanku
 Tak sempat ku melihat wajahmu untuk yang terakhir
Tak sempat aku bahagiakanmu
Tak sempat aku melihatmu tersenyum
 Tapi kau lebih cepat meninggalkanku
Aku tak kuasa..dan aku hancur..seperti manusia yang tak punya arah..
 Dan kini aku hanya bisa mengirimmu bekal doa
dalam setiap doaku
Semoga kau tenang dan berbahagia selalu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline