Lihat ke Halaman Asli

Wiji Pasiani

Sedang Belajar Menulis

PMI Beralih Menjadi Wirausahawan? Pasti Bisa

Diperbarui: 2 Oktober 2022   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Bapak Chandra Wahyudi (dokumen pribadi)

Di mulai dari jam 11.00 pagi hingga pukul 13.00 siang waktu Hong Kong SAR, Minggu 02 Oktober 2022, Enrich bekerja sama dengana KJRI menyelenggarakan Exit Program tatap muka untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) area Hong Kong yang hendak pulang dan berniat untuk membuka wirausaha di Indonesia.

Sebagai pembicara dalam Exit Program yang bertemakan PMI Cermat Wirausaha Hebat yakni Ibu Medya Putri selaku Trainer Enrich Hong Kong dan Bapak Chandra Wahyudi merupakan seorang purna PMI dan juga berprofesi sebagai seorang wirausaha di Hong Kong ini, disambut antusias oleh para PMI. Ada sebanyak 145 peserta, yang rata-rata pesertanya adalah ibu rumah tangga.

Himbauan untuk tetap mengenakan masker dan sudah vaksin 3 kali yang record-nya sudah tersimpan dalam aplikasi Leave Home Safe merupakan syarat untuk bisa menghadiri Exit Program. Selain tidak boleh makan dan minum di dalam gedung, yang merupakan aturan yang telah ditetapkan oleh gedung Olympic House (Jockey Club Theater). Gedung ini merupakan gedung serba guna yang disewakan untuk beragam acara baik untuk warga lokal maupun untuk warga migran tanpa terkecuali migran Indonesia berlokasi di No.1. Stadium Path, So Kon Po, Causeway Bay. Fasilitas yang didapatkan dari Olympic House antara lain untuk acara seminar, pelatihan kursus, wisuda, workshop dan lain sebagainya.  

Foto: dokumen pribadi

Exit Program yang dipandu oleh Ibu Rikhe Purnamasari selaku Konsul Ketenagakerjaan KJRI Hong Kong berlangsung meriah. Selingan canda yang dilontarkan oleh Ibu Rikhe, menambah semangat peserta dalam menyimak informasi yang disampaikan oleh Bapak Chandra Wahyudi.

Dalam kesempatan ini, Pak Chandra mendorong agar para PMI sekembalinya ke tanah air dapat bertahan dengan wirausaha yang dirintis dan jangan sampai kembali merantau ke Hong Kong lagi.  

"Perlunya menjaga hubungan antara individu dengan Sang Pencipta merupakan kunci sukses dalam hidup. Sebab rejeki datangnya dari Tuhan. Teman, kolega, keluarga merupakan perantara rejeki yang Tuhan berikan kepada kita", ungkap beliau yang saat Exit Program berlangsung mengenakan hem warna biru.

Foto: dokumen pribadi

Beliau, Pak Chandra, mengibaratkan gelas kosong yang dituangi rejeki oleh Tuhan. Lama-kelamaan gelas itu akan penuh maka akan membludak. Dan Tuhan membenci hambanya yang tidak mau berbagi rejeki. Sementara rejeki sendiri tidak harus berwujud uang. Namun dengan saling berbagi informasi, kiat-kiat tentang bagaimana menjadi PMI sukses dalam memulai usaha, itupun rejeki.

Sebagai seorang pengusaha antara lain bisnis jasa pengiriman uang, mendirikan toko produk Indonesia, Pak Chandra dulunya juga seorang PMI. Di mana beliau juga mengalami vase-vase sulit. Seperti tidur di tempat yang tidak layak, pernah beliau alami. Menjadi reseller nasi kotak pun beliau jalani.

Sumber: Facebook, Pengiriman Uang Chandra

Perlu diketahui, tidak setiap majikan menyediakan kamar sendiri. Ada yang tidur berbagi kamar dengan anak.

Hal tersebut diatas, memicu beliau untuk bekerja keras bagaimana agar nasib berubah. Tidak terus-terusan tidur di ruangan sempit dan bagaimana menjadi bos bukan lagi sebagai reseller.

*****




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline